Si pencuri pun terpaksa menuruti apa yang diperintahkan kepadanya. Dia mengira kalau tidak menuruti perintah tersebut, si pemilik rumah akan berteriak sehingga orang-orang berdatangan menangkapnya. Ini tentu akan membuat dirinya dihukum penjara untuk waktu yang lama.
Si pencuri kemudian sholat semalaman hingga waktu menjelang pagi. Di saat itulah ada kejadian aneh. Tiba-tiba ada seseorang datang mengetuk pintu rumah sang sufi.
Tamu tersebut membawa kantong berisi 100 dinar dan menyerahkannya kepada tokoh sufi tersebut. Tamu itu lalu pergi begitu saja. Kemudian sang sufi menghampiri si pencuri yang tengah duduk di atas sajadahnya.
"Wahai anak muda, bawalah ini sebagai hadiah sholat malammu," kata sang tokoh sufi ternama.
Sontak si pencuri kaget. Tubuhnya mendadak lemas dan gemetaran. Dengan berurai air mata, si pencuri berkata, "Tuan, aku memang telah salah jalan selama ini. Baru semalam saja aku bekerja untuk Tuhan, tidak disangka dia telah memberikan hadiah sebanyak ini."
Kemudian si pencuri itu bertobat dan kembali kepada jalan yang benar. Dia menolak mengambil uang tersebut dan lebih memilih menjadi murid sang tokoh sufi ternama Ahmad bin Khuzruya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)