ROMBONGAN puluhan santriwati tiba-tiba hadir di tengah obrolan asyik antara saya dan Pak Habib, seorang mantri yang kini membesarkan puluhan santriwati yatim piatu di Borobudur. Sekira 35 santriwati usia belasan tahun duduk bersila, siap menyimak tausiyah dari kami yang hadir menjelang Ashar pada Selasa 4 April 2023, hari ke-12 Ramadhan 1444 Hijriah.
Pak Habib yang sejak setengah jam lalu sudah asyik mengisahkan perjalanan pendidikan kesehatan dan belajar agamanya di Makassar tahun 1990-an lalu, langsung menyiapkan para santriwati untuk menyimak tuturan kami dari PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta selepas Sholat Ashar.
Ustadz Wafiq pun menyampaikan keutamaan-keutamaan amal pada bulan Ramadhan. Dilanjut saya yang memberikan gambaran bagaimana hidup bersama Alquran bisa membawa kita ke ruang dan dimensi yang tidak pernah dikira sebelumnya, bahkan jauh melampaui.
Ada beberapa semringah di antara 35 santriwati. Beberapa sepertinya sudah membayangkan pintu gerbang Universitas Ummul Qura dan Al-Azhar yang saya gambarkan.
Salah satu semringah terlihat dari seorang santri berusia 12 tahun. Wajahnya ceria, Risna namanya. Risna Manfaati lengkapnya, masih kelas V sekolah dasar di Kecamatan Borobudur, Magelang.
Ada yang hebat dari Risna. Di antara murah senyum dan cerianya, Risna sudah sejak usia 2 tahun tinggal di Panti Asuhan Fatimah Azzahra yang dikelola Pak Habib. Ibunda Risna telah lama wafat dan ayahnya menyusul setelah struk yang lama diderita, Pak Habib pun membesarkan Risna.