DOA melupakan dan mengikhlaskan seseorang yang kita cintai. Amalan ini bertujuan agar seseorang bisa fokus mencintai pasangan sahnya, tidak memikirkan orang lain.
Lantas, adakah doa atau tuntunan memperbaiki hati? Pasalnya jika dibiarkan justru akan merusak pernikahan dan rumah tangga yang dibina.
Dilansir nu.or.id, Ustadz Muhammad Tatam Wijaya, alumni PP Raudhatul Hafizhiyyah Sukaraja-Sukabumi, pengasuh Majelis Taklim Syubbanul Muttaqin Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat, menerangkan mengenai solusi masalah hati.
Ia menjelaskan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah memberikan gambaran, "Sesungguhnya hati bani Adam yang berada di antara dua jari Dzat Yang Maha-Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia selalu mengubah-ubahnya sesuai dengan kehendak-Nya." (HR At-Tirmidzi)
Oleh karena itu, ketika seseorang merasa kesulitan mengendalikan hatinya, maka pasrahkan kepada Dzat yang maha-membolak-balikkannya, yakni Allah Subhanahu wa ta'ala.
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Ia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik." (HR Ahmad)
Dikarenakan sifatnya yang mudah berubah-ubah, hati kemudian disebut dengan kalbu atau qalbu sesuai asal kata Arab-nya. Maka itu, melalui doa berikut Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam selalu memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar senantiasa diberi keteguhan hati di atas agama-Nya.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Ya muqallibal qulub tsabbit qalbi 'ala dinika.
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu." (HR An-Nasa'i)
Setelah berdoa itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kemudian menyambungnya dengan doa dari Alquran:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhab.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia)." (QS Ali 'Imran (3): 8)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berdoa:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ
Allahumma, musharrifal qulub sharrif qulubana ila tha'atika.
"Ya Allah, Dzat yang mengurus seluruh hati, arahkanlah hati kami terhadap ketaatan kepada-Mu." (HR Muslim)
Maka bagi Anda yang ingin diteguhkan hatinya oleh Allah Subhanahu wa ta'ala akibat godaan rasa cinta kepada orang yang tidak sepantasnya dicinta, ada baiknya sering membaca doa-doa tersebut.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memang tidak mengkhususkan doa tersebut untuk tujuan itu, tapi untuk semua hal yang berkenaan dengan hati yang sudah tidak mampu mengendalikannya, maka perbanyaklah membacanya.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta'ala menolong hamba-Nya yang senantiasa memohon pertolongan kepada-Nya, termasuk mengendalikan perasaan hati. Tetap yakinlah kepada Allah Ta'ala, Dzat yang maha-membolak-balikan hati, sambil terus berdoa kepada-Nya.
Sampaikan permohonan walau mungkin tidak menggunakan doa ini, sebab Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui setiap yang terbesit dalam hati.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)