Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Uniknya Masjid Haci Bayram di Turki, Penuh Jamaah ketika Ramadhan dan Lebaran

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 29 April 2023 |08:28 WIB
Uniknya Masjid Haci Bayram di Turki, Penuh Jamaah ketika Ramadhan dan Lebaran
Masjid Haci Bayram di Turki. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

RAMADHAN merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia, termasuk di Turki. Memiliki sejarah keislaman yang kental, serta Islam yang menjadi agama mayoritas, mengundang daya tarik tersendiri untuk bisa menjalankan ibadah puasa di Negeri Dua Benua ini.

Pada Ramadhan tahun ini, puasa di Turki berlangsung selama 15 jam per harinya. Ini terbilang lebih ringan jika dibandingkan dengan lama waktu puasa di Turki pada tiga atau empat tahun lalu. Ketika itu waktu imsak dimulai pukul 03.00 dini hari dan baru bisa berbuka pada pukul setengah 9 sore.

Namun tetap tidak mudah rasanya menjalani ibadah puasa di negeri orang, meski di negara dengan mayoritas Islam sekalipun. Terbayang suasana Ramadhan yang begitu kental seperti di Indonesia, namun kenyataanya tidak sedikit dijumpai remaja hingga orang tua di Turki makan dengan santainya di siang hari bolong.

Belum lagi makanannya yang sangat berbeda dengan di Indonesia, hingga kurang meriahnya malam takbiran di Turki. Jangan tanya kenapa masyarakat tidak memenuhi jalanan untuk menyenandungkan bait-bait kemenangan, bahkan suara takbiran dari speaker masjid terdengar pelan. 

Masjid Haci Bayram di Turki. (Foto: Muhammad Zaydan Aidy/Okezone)

Walau berbeda rasa dengan Indonesia, masakan Turki memiliki cita rasa tersendiri. Begitu pula dengan kebiasaan mereka dalam makan ketika berbuka dan sahur. 

Umumnya sebelum makan berat, warga Turki menyantap semacam sup yang bernama corba. Kemudian dilanjut makanan berat serta ditemani dengan serbet, semacam sirup khas Turki. Lalu ditutup manisan.

"Kebanyakan makanan berat yang disantap ketika berbuka puasa adalah olahan dari daging dan roti seperti lahmacun, pide, tavuk sis, ataupun kebab doner. Sedangkan untuk sahur, setelah menyantap corba, makanan yang disantap biasanya lebih sederhana seperti telur, kentang, ataupun menemen (olahan dari tomat)," ungkap Muhammad Zaydan Aidy, pelajar Indonesia di Kota Ankara, Turki, dalam keterangannya yang diterima Okezone, Sabtu (29/4/2023).

Dengan segala perbedaan yang ada, berpuasa di Turki tetap menjadi momen yang berkesan. Itu karena selalu ada hal dan tempat menarik untuk diketahui dan dikunjungi guna melalui waktu selama bulan Ramadhan.

Burung-burung terbang sepanjang hari, hinggap di patung seorang tokoh yang sangat dihargai di sini yakni Mustafa Kemal Ataturk. Lalu lalangnya manusia di pasar tradisional serta padatnya kegiatan transportasi umum menggambarkan suasana keseharian di sana. salah satunya wilayah Ulus. 

Ulus merupakan tempat yang sangat bersejarah. Di sini terdapat bangunan Majelis Permusyawaratan Rakyat pertama Turki yang menjadi salah satu tanda beralihnya Kesultanan Usmani menjadi negara Republik Turki, tempat para revolusioner Turki mengadakan rapat nasional.

Saking bersejarahnya, bangunan itu kini dijadikan museum oleh pemerintah, dan tentu saja menjadi salah satu tempat yang sangat ramai ketika hari Republik Turki tiba.

Bila ingin bercerita sejarah lebih jauh lagi, ada Ankara Castle, benteng bersejarah di Ulus, ibu kota Ankara, yang dibangun pada sekitar abad ke-7.

Benteng paling awal di situs ini dibangun pada abad ke-8 SM oleh orang Friqia dan dibangun kembali pada tahun 278 SM oleh orang Glatia. 

Masjid Haci Bayram di Turki. (Foto: Muhammad Zaydan Aidy/Okezone)

Kastil ini telah mengalami pembangunan ulang dan/atau renovasi beberapa kali dalam jangka waktu yang sangat lama, mulai kekaisaran Romawi, Bizantium, Seljuk, hingga terakhir oleh Ottoman.

Di Ulus juga terdapat masjid yang bersejarah, Haci Bayram Veli Cami namanya. Nama masjid yang didirikan pada abad 13 ini diambil dari seorang penyair Ottoman, sufi, dan pendiri tarekat Bayrami yaitu Haji Bayram Veli/Wali.

Namanya pun dipakai untuk sebuah nama universitas di Ankara. Ketika wafat, dirinya dimakamkan tepat di sebelah Haci Bayram Veli Cami. Ini menjadi salah satu ciri khas masjid tersebut. 

Selama bulan Ramadhan, banyak warga mengunjungi masjid ini, bukan hanya untuk beribadah sholat, tetapi juga berziarah dan berlibur. Sebab di dalam kompleks masjid ini sendiri juga terdapat mini museum zaman kesultanan Usmani beserta contoh rumah pada zaman tersebut. Menarik bukan?

"Hari demi hari berlalu, akhir Ramadhan kini menghampiri. Sedih dan senang terasa. Sedih karena Ramadhan akan pergi, senang karena akan menyambut hari yang fitri," kata Zaydan. 

Masjid Haci Bayram di Turki. (Foto: Muhammad Zaydan Aidy/Okezone)

"Kami merayakan Lebaran di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia. Tidak ada momen paling bahagia bagi kami saat Lebaran selain dapat berjumpa dengan saudara-saudara se-Tanah Air. Melaksanakan sholat id bersama, bermaaf-maafan, berbincang, bersenda gurau, mengeluhkan hal yang sama selama tinggal di Turki, sambil menyantap ketupat dan opor yang sudah disiapkan. Ah, nikmatnya."

"Rasa kangen pada Tanah Air sedikit terobati. Andai saja ini bisa berulang setiap minggu. Hingga hari menjelang siang, kami menyempatkan berfoto-foto dulu sebelum berpisah pulang. Oh iya, satu lagi yang istimewa di sini adalah pemerintah menggratiskan tarif transportasi umum seperti bus dan kereta bawah tanah selama hari raya," pungkasnya.

Jadi bagaimana, tertarik berpuasa dan Lebaran di Turki? 

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement