Kedua, memperbanyak membaca kalimat Tauhid. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَـى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ ، وَأَنَّ الْـجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ؛ أَدْخَلَهُ اللهُ الْـجَنَّةَ عَلَـى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
"Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada Illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Azza wa Jalla semata, tidak ada sekutu bagi-Nya; bahwa Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah hamba dan Rasul-Nya, bahwa Isa adalah hamba Allah Azza wa Jalla , Rasul-Nya, kalimat dan ruh-Nya yang dimasukkan kepada Maryam, bahwa surga itu benar, dan neraka itu benar, maka Allah Azza wa Jalla memasukkannya ke surga menurut apa yang ia amalkan."
Ketiga, beribadah, tidak menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala, mendirikan sholat fardhu, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan. Ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam:
تَعْبُدُ اللهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ الْـمَكْتُوْبَةَ ، وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ الْـمَفْرُوْضَةَ، وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ
"Engkau beribadah kepada Allah Azza wa Jalla dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, mengerjakan sholat fardhu, membayar zakat yang wajib, dan berpuasa Ramadhan."
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)