"Hamba butuh keadilan Raja," jawab Abu Nawas.
"Keadilan yang seperti apa?" tanya Raja lagi.
"Hamba hanya ingin izin tertulis dari Raja sendiri agar hamba bisa dengan leluasa menghukum lalat-lalat itu," ujar Abu Nawas.
Tidak berpikir panjang, Raja membuat surat izin yang isinya memperkenankan Abu Nawas memukul lalat-lalat tersebut di mana pun mereka hinggap.
Dengan sebatang besi yang dibawa dari rumah, Abu Nawas memukul lalat-lalat yang hinggap di semua barang milik istana. Raja hanya bengong melihat istananya porak-poranda oleh Abu Nawas.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)