Heri menjelaskan ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi jemaah. Mulai dari memenuhi gizi harian jemaah. Dia menyarankan agar jemaah segera makan dan menghabiskan menu yang sudah disiapkan selagi hangat. "Menjaga pola makan yang baik juga bisa membantu menjaga kesehatan jemaah. Carana mengikuti jadwal makan yang sudah ditentukan layanan konsumsi," kata Heri.
Tidak kalah penting, lanjut Heri, di tengah cuaca panas di Madinah, jemaah haris harus memenuhi kebuutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi. Cuaca siang hari yang panas dan aktivitas fisik yang banyak tentunya membutuhkan asupan cairan yang cukup. "Minumlah beberapa teguk setiap jam ditambah kurma 1-2 buah meskipun jamaah haji tidak merasakan haus," pungkasnya.
Sampai Sabtu (27/5) sudah berdasarkan data Siskohat, saat ini sudah ada 18.181 jemaah yang memadati madinah. Mereka berasal dari 47 kloter sejak pendaratan pertama. Jemaah tertinggi berasal dari Embarkasi JKG (Jakarta Pondok Gede) dengan 4.208 jemaah yang sudah tiba. Diikuti SUB (Surabaya) dengan 3.087 jemaah telah berada di Madinah.
Mereka berasal dari enam embarkasi. Selain JKG dan SUB, embarkasi lainnya adalah SOC (Solo), UPG (Ujung Pandang), BTJ (Aceh), KNO (Kualanamo), BTH (Batam), JKS (Jakarta Bekasi). "Kalau kita lihat dari sisi prosentase yang rencananya akan tiba di Arab Saudi itu ada 530 kloter, sehingga belum ada 50% dari jumlah keseluruhan rencana penerbangan ke Arab Saudi," kata Kadaker Bandara Haryanto.
(Khafid Mardiyansyah)