Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

15 Jemaah Haji Meninggal, Terbaru dari Embarkasi Aceh

Maruf El Rumi , Jurnalis-Senin, 05 Juni 2023 |02:04 WIB
15 Jemaah Haji Meninggal, Terbaru dari Embarkasi Aceh
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

MADINAH - Satu jemaah asal Embarkasi Aceh yang tergabung dalam kloter BTJ-4, Muhammad Yusuf Dedeh meninggal dunia pada Minggu (4/6) pukul 08.05 WAR di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Almarhum menjadi jemaah haji 2023 pertama asal Embarkasi Aceh yang wafat di Madinah.

Selain Muhammad Yusuf, jemaah yang meninggal pada Minggu (4/6) adalah Umi Hanik Mualam (SUB-26), Mardi Wijono Teguh Wijono (SUB-25 dan Jajang Ijin Hada (JKS-9). Sehingga sampai pujk 21.30 WAR, 11 jemaah telah meninggal dunia di Madinah. "Mereka yang meninggal rata rata sudah udzur, dan memiliki riwayat kesehatan saat masih di Indonesia," kata Kepala Daker (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin, Minggu (4/6).

Dikatakan Zaenal, jemaah yang meninggal akan mendapatkan hak berupa badal dan akan dimakamkan di pemakaman Baqi. "Semoga semua diampuni dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesebaran. Semua jemaah yang meninggal akan diberikan haknya dan diurus semua proses pemakamannya,' tambah Zaenal.

Meninggalnya Muhammad Yusuf membuat Minggu (4/6) mencatatkan jumlah jemaah meninggal dalam satu hari, dengan tiga orang meninggal. Melewati angka meninggal pada tanggal 2 serta 3 Juni dengan dua jemaah haji meninggal.

Jemaah haji lainnya yang sudah meninggal adalah Amsar Masim Lisen dari embarkasi JKS 18, Neneng Sumiati Gatot Sumantajaya (JKG 7), Tasmi Kasan Mukrim (SOC 15). Selain itu Neneng Sumiati binti Gatot Sumantajaya dari embarkasi Solo-Yigyakarta. Nia Kurniasih, (JKS 2), Suryati Busir (SUB 2), Aminah Ayu Sunarta (JKS 7), Suprapto Tarlim Kertowijoyo dan Achmad Suhadak asal Surabaya.

Dari informasi yang ada sebagian besar meninggal karena serangan jantung. Faktor lain septic shock yaitu salah satu kondisi darurat yang ditandai dengan terganggunya aliran darah akibat infeksi dan respiratory disease atau ganguan pernapasan berat.

"Tim medis sudah melakukan usaha yang terbaik, termasuk bekerjasama dengan 5 rumah sakit di Arab Saudi. Pasien yang tidak bisa ditangani KKHI akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi tanpa biaya," tambah Zaenal.

(Khafid Mardiyansyah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement