Jemaah yang sakit dan masih dirawat inap hingga datang waktu wukuf di Arafah (puncak haji), maka akan disafariwukufkan menggunakan bus khusus atau ambulans. Setelah safari wukuf, baru jemaah tersebut bisa kembali ditangani tim dari KKHI atau RSAS di Makkah.
Sementara untuk lempar jumrah akan dibadalkan. "Jika kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan sendiri tentu akan disafariwukufkan baik dengan bus atau mungkin ambulans, meski misalnya hanya setengah jam di Arafah. Selesai akan dikembalikan ke rumah sakit atau di KKHI," tambah Zaenal.
Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu ( Siskohat) disebutkan ada 181 jemaah haji yang menjalani rawat inap di KKHI dan RS Arab Saudi. Rinciannya, 97 jemaah di Makkah dan 84 berada di Madinah.
(Awaludin)