MAKKAH - Pergerakan jamaah haji gelombang pertama dari Madinah ke Makkah sudah berakhir pada Jumat (16/6/2023). Kini, sebagian besar jamaah telah berada di Makkah. Berdasar data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), sampai Sabtu (17/6/2023) pukul 13.00 WAR, sudah ada 165.336 jamaah berada di tanah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pergerakan dari Madinah kini tinggal menyisakan jamaah dari kouta tambahan. Di mana, sesuai dengan ketentuan pemerintah Arab Saudi, bahwa setiap jamaah yang mendarat di Madinah, harus tinggal di sana setidaknya satu hari.
BACA JUGA:
Ketentuan itu membuat jamaah harus menginap di Madinah sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah. "Sudah ada 535 jamaah kuota tambahan tiba di Madinah. Dengan 50 di antaranya menggunakan kursi roda," kata Sekertaris Sektor BKO Bandara Suparno di Madinah, Sabtu.
Kedatangan jamaah kuota tambahan di Madinah ini memang menjadi perhatian khusus dari Daker Madinah dan bandara. Pendaratan dilakukan di Bandara Amir Mohammed bin Abdulaziz, Madinah karena slot penerbangn Bandara King Abdulaziz, Jeddah sudah penuh.
BACA JUGA:
Jadwal penerbangan juga tidak sebanyak jamaah reguler. Dalam satu hari, hanya ada satu sampai dua pendaratan di Jeddah, setidaknya sampai beberapa hari ke depan. "Sudah tiga yang mendarat dari rencana 20 kloter di Madinah," tambah Suparno.
Dalam tiga pendaratan yang sudah terjadi, Suparno meyebut tidak ada kasus yang berarti. Seperi paspor tertinggal atau penggunaan visa umroh untuk haji seperti terjadi di gelombang pertama. Hanya ada dua kasus dimana jamaah dirawat ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia setelah pendaratan.