Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

10 Hal yang Membuat Dzulhijjah Jadi Bulan Suci, Salah Satunya Ada Hari Arafah

Hantoro , Jurnalis-Senin, 19 Juni 2023 |12:19 WIB
10 Hal yang Membuat Dzulhijjah Jadi Bulan Suci, Salah Satunya Ada Hari Arafah
Ilustrasi penyebab Dzulhijjah menjadi bulan suci. (Foto: Pixabay)
A
A
A

DZULHIJJAH menjadi salah satu dari empat bulan suci atau haram. Selain Dzulhijjah, ada Dzulqa'dah, Muharram, dan Rajab yang juga termasuk bulan mulia.

Dijelaskan dalam hadits riwayat dari Abu Bakrah radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

"Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 bulan. Di antaranya ada 4 bulan haram (suci), 3 bulan berurutan: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab Suku Mudhar, antara Jumadil Tsani dan Sya'ban." (HR Al Bukhari dan Muslim)

Info grafis keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah. (Foto: Okezone)

Lantas, mengapa bulan Dzulhijjah sangat dimuliakan?

Ada banyak rahasia bulan Dzulhijjah, terutama hari-hari awalnya, sangat agung dalam penilaian Allah Subhanahu wa Ta'ala. Berikut ini di antara alasannya, sebagaimana telah Okezone himpun:

1. Adanya sepuluh hari awal

Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah menggunakan sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Sebagaimana diketahui, tidaklah Allah Ta'ala bersumpah dengan sesuatu melainkan karena agungnya makhluk atau waktu tersebut.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَالْفَجْرِ* وَلَيَالٍ عَشْرٍ

"Demi fajar, dan malam yang sepuluh." (QS Al Fajr: 2)

Makna sepuluh di sini, sebagaimana yang disepakati para ahli tafsir, adalah sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. 

2. Terdapat hari yang ditentukan

Dilansir laman laman Said disebutkan bahwa di dalamnya ada hari yang disebut dengan ayyam ma'lumat (hari yang telah ditentukan). Pada hari itu Allah Subhanahu Ta'ala memerintahkan umat manusia untuk memperbanyak dzikir kepada-Nya.

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَا

"Supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan (ayyam ma'lumat)." (QS Al Hajj: 28)

Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata, makna ayyam ma'lumat adalah sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah.

3. Dikumpulkan semua bentuk ibadah

Tidak seperti hari-hari yang lain, pada awal bulan Dzulhijjah, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengumpulkan semua bentuk ibadah di dalamnya. Sholat, zakat maal bagi yang sudah mencapai nishab dan haul, puasa bagi siapa saja yang ingin menambahkan amalan sunnahnya atau jamaah haji yang wajib membayar dam (denda) atau al-hadyu tapi tidak memperoleh hewan sesembelihan.

Di hari-hari itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala juga memerintahkan syariat haji, talbiah, dan doa. Semua itu menujukkan keagungan awal bulan Dzulhijjah.

4. Terdapat hari Arafah

Pada bulan ini terdapat juga hari Arafah, yaitu hari kesembilan bulan Dzulhijjah. Hari Arafah ini adalah hari pengampunan dosa dan dibebaskan dari neraka.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari neraka selain hari Arafah. Sesungguhnya (pada hari itu) Allah mendekat dan membanggakan mereka kepada para malaikat, seraya berfirman, 'Apa yang diinginkan mereka'." (HR Muslim nomor 1348) 

5. Ada hari nahr

Di dalamnya ada hari nahr (penyembelihan), yaitu hari kesepuluh bulan Dzulhijjah. Ini merupakan hari yang paling mulia dibandingkan hari-hari yang lain. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أيَّامُ العَشْرِ

"Hari-hari dunia yang paling utama adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah." (HR Al Bazzar)

Pada hari nahr ini terkumpul sejumlah manasik haji yang paling agung pula yakni lempar jumrah, mencukur rambut, menyembelih al-hadyu, thawaf dan sa'i, sholat id, dan menyembelih udhiyah.

6. Umat bersatu di Baitullah

Pada hari-hari itu umat Islam dari seluruh penjuru dunia bersatu di Baitullah melantunkan lafazdh talbiah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Labbaikallahumma labbaik (Aku penuhi panggilan-Mu, wahai Rabbku)."

7. Amal ibadahnya lebih dicintai Allah Ta'ala

Amal ibadah pada hari-hari itu lebih dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala dibanding waktu lainnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلاَ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلَهُ فِي عَشْرِ الأَضْحَى

"Tidak ada amalan yang lebih suci di sisi Allah Azza wa Jalla dan lebih agung pahalanya daripada kebaikan yang dikerjakan pada 10 hari bulan qurban." (HR Bukhari) 

8. Pahala mujahidin 

Siapa saja yang beramal pada hari-hari itu, pahalanya sama seperti pahala mujahidin. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنيِ أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tiada hari yang lebih dicintai Allah Ta'ala untuk berbuat suatu amalan yang baik dari pada hari-hari ini yaitu sepuluh hari Dzulhijjah." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, tidak pula dengan jihad fii sabilillah?" Rasulullah menjawab, "Tidak, tidak pula jihad fii sabilillah, kecuali jika ia keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak kembali lagi." (HR Bukhari)

9. Momen mendapat ampunan Allah Ta'ala 

Layaknya bulan Ramadhan, awal Dzulhijjah menjadi kesempatan besar bagi umat manusia untuk bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Bertobat pada awal bulan Dzulhijjah merupakan momen yang tepat untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Memperbanyak amal dan menyempurnakan amalan yang luput di bulan Ramadhan.

Kadar cinta yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada hamba-hamba-Nya bisa terlihat dari seberapa besar peluang amal dibukakan baginya.

10. Ada hari-hari yang diagungkan 

Para salaf mengagungkan hari-hari ini sebagaimana mengagungkan bulan Ramadhan. Abu Utsman al-Hindi berkata, "Bahwa para salaf mengagungkan sepuluh hari itu ada tiga, yaitu sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah, dan sepuluh hari awal bulan Muharram." (Ibnu Rajab, Lathaif Al Ma'arif, halaman 35)

Dalam sebuah riwayat yang dituliskan Al Baihaqi menyebutkan bahwa Anas bin Malik berkata, "Sehari di awal bulan Dzulhijjah menyamai 1.000 hari, dan hari Arafah itu meyamai 10.000 hari."

Itulah hari-hari yang diagungkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka ketika disebut paling agung dibandingkan hari-hari lain, itu bermakna bahwa sholat sunnah pada hari-hari itu memiliki nilai lebih dibandingkan sholat sunnah di hari yang lain.

Demikian juga dengan amalan sunnah lainnya, seperti tilawah Alquran, dzikir, puasa sunnah, sedekah, dan sebagainya.

Itulah pembahasan mengenai penyebab Dzulhijjah menjadi bulan suci. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement