JEDDAH - Kepulangan jamaah haji ke Indonesia masih terus berlangsung. Sampai hari ini, Kamis (13/7/2023) pukul 09.00 WAS, sudah 157 kloter yang pulang dengan total 59.539 jamaah haji.
Pemulangan ini bersamaan dengan tingginya jumlah jamaah haji yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang berdampak pada peningkatan jumlah penderita radang paru atau pneumonia.

Berdasarkan data penyelenggara kesehatan haji, ISPA menjadi jumlah penyakit yang paling banyak ditangani di kesehatan sektor. Di mana ada sekitar 131.963 jamaah mendapat penanganan kesehatan untuk ISPA, diikuti hipertensi sebanyak 58.31 hipertensi, dan 24.210 myalriga atau nyeri otot.
Menanggapi ini Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi Muhammad Imran mengatakan, tidak perlu ada karantina untuk jamaah haji yang pulang ke Tanah Air.

Dijelaskan Imran, radang paru bukan merupakan wabah atau kejadian penyakit secara mendadak dengan jumlah kasus melebihi prediksi normal untuk suatu lokasi atau periode.
"Jadi ini bukan wabah meski untuk peningkatan kasusnya di sini memang terlihat (meningkat). Tapi virus dan bakterinya bukan jenis yang bisa menyebabkan wabah," kata Imran kepada Media Center Haji (MCH) 2023.
Karena alasan tersebut, jamaah yang pulang ke Tanah Air tidak perlu melakukan karantina. Jamaah hanya hanya batuk dan pilek biasa yang membutuhkan waktu perawatan dan istirahat, terutama lansia. Apalagi, lanjut Imran, tidak ada warning atau peringatan dari pemerintah Arab Saudi terkait penyakit komunal.
"Pneumonia yang dialami jamaah haji bisa virus bisa bakteri tapi bukan karena covid-19," tambah Imran.
Penanganannya, lanjut Imran, selain istirahat yang cukup, jamaah juga disarankan mengkonsumsi vitamin, minum air yang cukup, dan jika belum ada perkembangan bisa ke dokter untuk mendapatkan antibiotik. Pneumonia, bisa dipicu kelelahan terutama setelah fase puncak haji dengan gejala diawali batuk. Dalam kasus lansia dengan daya tahan tubuh yang turun bisa mudah terserang radang.
"Setelah pelaksanaan puncak haji, banyak jamaah haji yang mulai terserang pneumonia, yang ditandai dengan batuk dan pilek. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Tapi, dampaknya bisa berbeda-beda ke setiap jamaah," pungkas Imran.
(Dani Jumadil Akhir)