TIDAK ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Orang yang sebelumnya sangat membenci, bisa saja mendadak timbul rasa cinta. Inilah yang dialami wanita cantik bernama Rita.
Perempuan asal Bogor yang sebelumnya non-Muslim ini pada akhirnya memutuskan menjadi mualaf. Kisah perjalanan Rita dalam meraih hidayah Islam tidaklah mudah.
Awalnya ia memeluk agama Islam karena menikah dengan suaminya. Namun saat itu Rita merasa kurang memahami Islam, walaupun sudah menjadi seorang Muslimah.
Dia mengaku bahwa suaminya tidak membimbingnya untuk memahami Islam. Bahkan, Rita belajar sholat dan dasar-dasar keislaman dari tetangganya.
"Saat saya masuk Islam yang pertama itu saat pernikahan. Saya enggak dapat apa pun. Saya hanya bisanya belajar sholat, itu pun saya juga kikuk. Kikuknya karena bingung, apa namanya gerakan-gerakan sholat itu, karena hanya diajari sama tetangga dan enggak ada guru," ungkap Rita dalam kanal YouTube Ngaji Cerdas.
Sampai suatu saat keimanan Rita goyah dan memutuskan kembali ke keyakinan lamanya. Akibat hal ini, Rita dan suaminya harus mengulangi pernikahan secara keyakinan lamanya itu.
Rita menjelaskan kalau saat itu suaminya bukan Muslim yang taat, dan bahkan tidak pernah sholat. Suaminya pun ikut disumpah dalam pernikahan kedua mereka.
Setelah mengulangi pernikahan secara keyakinan lamanya, keadaan rumah tangga mereka justru makin tidak harmonis. Perselisihan terus terjadi antara Rita dan suaminya. Mereka akhirnya memutuskan bercerai, mengakhiri pernikahan itu pada 2010.
Di tahun 2012, Rita mendapat hidayah Islam yang sesungguhnya. Kali ini ia berniat sungguh-sungguh mempelajari dan memaknai Islam secara lebih dalam.
"Tahun 2012, saya dapat hidayah lagi yang benar-benar saya jadi percaya kalau hidayah itu memang Allah yang menentukan dan hidayah itu adalah pilihan Allah," bebernya.
Setelah mempelajari Islam lebih dalam, Rita menyadari bahwa ajaran-ajaran yang dianut sebelum terdapat campur tangan manusia, sedangkan Alquran adalah firman yang turun langsung dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Rita kemudian jadi percaya bahwa Isa Almasih bukanlah Tuhan, melainkan nabi. "Sampai saat ini saya masih percaya adanya Isa Almasih gitu kan tetapi dalam konteks perspektif Islam seperti itu," ujarnya.
Setelah mempelajari Islam, Rita mengaku tidak langsung cinta kepada Nabi Muhammad, bukan karena doktrin dari agama sebelumnya, akan tetapi benci dengan poligaminya.
Kebencian ini pun diperkuat dengan pernikahan kedua Rita pada 2016. Begitu sebulan ia menikah, terungkaplah semua istri-istri yang dinikahi suami barunya itu.
Setelah itu Rita mencari tahu makna poligami yang seharusnya dan diajarkan dalam Islam. Pada akhirnya dia menyadari kalau poligami dalam Islam bukanlah atas unsur nafsu dan hanya menginginkan wanita, tapi lebih baik dari itu.
Pemaknaan poligami yang salah ini akibat dari oknum-oknum yang memanfaatkan ajaran ini saja. Hingga akhirnya Rita sadar dan tidak lagi membenci hal-hal tersebut.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)