Adapun tidur dengan posisi telentang, menurut Al Atthar, dapat memaksa seseorang bernapas dengan mulutnya. Sebab ketika telentang, mulut terbuka lebar akibat pelemasan pada rahang bagian bawah. Padahal, organ yang disediakan untuk bernapas adalah hidung dengan bulu-bulu dan cairannya yang berfungsi menyaring udara yang masuk.
Kemudian dalam posisi telentang, langit-langit mulut dan anak lidah (tekak) menghalangi lubang-lubang nasofaring dan aliran pernapasan sehingga menimbulkan dengkur.
Seseorang yang tidur seperti ini akan bangun dalam keadaan mulut dan lidah yang tertutup lapisan putih, dan bau mulut yang tidak sedap. Posisi ini tidak cocok untuk tulang punggung, karena dapat menyebabkan pembengkokan pada leher dan lumbar (tulang bawah punggung).
Tidur dengan menghadap ke kiri juga tidak baik, karena jantung saat itu berada di bawah tekanan paru-paru bagian kanan yang lebih besar dari paru-paru bagian kiri. Hal ini akan memengaruhi fungsi dan kinerja jantung, terutama bagi para lanjut usia. Selain itu pada posisi ini lambung yang terisi penuh juga akan menekan jantung dan hati.
Oleh karena itu, dianjurkan tidur miring ke kanan. Ini adalah posisi yang paling benar karena paru-paru sebelah kiri lebih kecil dari yang kanan sehingga beban jantung lebih ringan.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)