ABU Nawas suatu hari bertemu dengan seorang pengemis yang merasa lapar dan meminta makanan. Dia sangat ingin membantu, tetapi tidak memiliki makanan di rumahnya.
Dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Abu Nawas kemudian bertanya apakah pengemis itu ingin pekerjaan meskipun pekerjaan cukup berat. Pengemis tersebut menyatakan kesediaannya untuk bekerja.
Abu Nawas akhirnya membawa pengemis itu bertemu dengan temannya yakni Abu Wardah. Abu Wardah memberikan pengemis tersebut pekerjaan untuk mencabut rumput di kebun rumahnya. Pengemis itu bekerja dengan rajin dan cepat menyelesaikan pekerjaannya.
Namun, kemudian Abu Wardah memberikan pengemis itu tugas yang lebih sulit, yaitu memisahkan kurma yang bagus dan yang kurang bagus.
Saat Abu Wardah kembali untuk melihat pekerjaan pengemis tersebut, ia menemukan pengemis itu tertidur dan pekerjaan belum selesai.
Ketika ditanya mengapa pekerjaan belum selesai, pengemis tersebut mengaku bahwa ia bingung membedakan kurma yang bagus dan kurang bagus, karena tidak diberi arahan yang jelas.
Abu Nawas tersenyum melihat situasi ini dan menganggapnya sebagai pelajaran. Ia kemudian menegaskan pentingnya memberikan arahan yang baik kepada pekerja agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan benar.
Kisah ini menggambarkan cara Abu Nawas menggunakan situasi sehari-hari untuk mengajarkan pelajaran moral tentang pentingnya memberikan arahan yang jelas dalam pekerjaan agar pekerja dapat berhasil dan efisien.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)