Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengetahui Momen Khadijah Jatuh Cinta kepada Nabi Muhammad

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 12 November 2023 |14:12 WIB
Mengetahui Momen Khadijah Jatuh Cinta kepada Nabi Muhammad
Ilustrasi kisah momen Khadijah jatuh cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

INILAH kisah momen Khadijah binti Khuwailid jatuh cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Khadijah sempat bingung ketika dirinya ada hati untuk menikah dengan Rasulullah. Sebab waktu itu ia tidak yakin Nabi mau dengan dirinya yang sudah pernah menikah dua kali.

Namun sebelum ke momen jatuh cinta itu, simaklah kisah ketika pintu-pintu Masjidil Haram di Makkah terbuka, lalu para wanita berdatangan ke Baitullah. Khadijah dan orang-orang di sekelilingnya segera masuk ke Kakbah, terbungkus oleh pakaian sutra dan wajah yang memancarkan cahaya. 

Khadijah masuk melalui Pintu Ibrahim. Samar-samar ia merasakan bahwa takdir sedang menyimpan sesuatu yang indah untuknya. Dia tidak tahu apakah sesuatu itu, tetapi bisa merasakan bahwa sesuatu itu akan mengantarkannya untuk mewujudkan impian-impian besar yang selalu membayangi sepanjang hari, baik saat tertidur maupun terjaga.

Khadijah melaksanakan thawaf di Baitullah sebanyak tujuh kali lalu berhenti di Multazam, di antara Hajar Aswad dan Kakbah. Ia mulai berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pertama-tama, Khadijah tidaklah meminta untuk diberkahi dalam berdagang, tetapi memohon dengan sangat dan sungguh-sungguh agar impian-impiannya bisa terwujud.

Wanita yang suci dan terhormat, junjungan kaum Quraisy serta para wanita di seluruh dunia pada masa itu: Khadijah binti Khuwailid ibn Asad ibn Abdil 'Uzza ibn Qushay ibn Kilab ibn Murrah ibn Kab ibn Lu'ay ibn Ghalib. Ibunya bernama Fatimah binti Za idah ibn Asham ibn Haram ibn Rawahah. 

Info grafis manfaat sholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. (Foto: Okezone)

Khadijah lahir di tengah keluarga terhormat dan terpandang, sekira 15 tahun sebelum tahun Gajah (68 SM). Ia pun tumbuh di suatu keluarga terhormat hingga menjelma menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung.

Khadijah terkenal memiliki keteguhan dan kecerdasan serta tata krama yang sangat luhur. Oleh karena itu, Khadijah menjadi pusat perhatian bagi para pembesar kaum Quraisy.

Sebelum membangun rumah tangga dengan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, Khadijah menikah dengan Abu Halah ibn Zararah At-Taimi dan melahirkan dua anak: Halal serta Haram. Ketika Abu Halah meninggal dunia, Khadijah menikah lagi dengan Atiq ibn Abid ibn Abdullah al-Makhzumi.

Khadijah tinggal bersama Atiq beberapa waktu, tetapi kemudian mereka berpisah. Setelah Khadijah berpisah dengan Atiq, banyak pembesar Quraisy yang melamarnya. Namun, ia lebih memilih memusatkan perhatian mengasuh anak-anaknya dan mengurus urusan perdagangan hingga menjadi wanita yang kaya raya.

Dengan sistem mudharabah (bagi hasil), Khadijah juga mempekerjakan banyak laki-laki untuk menjalankan dagangannya. Ketika mendengar kabar tentang kejujuran, amanah, dan akhlak mulia yang dimiliki Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebelum diutus menjadi Rasulullah, Khadijah meminta agar Muhammad membawa barang dagangannya ke Negeri Syam bersama seorang budak miliknya yang bernama Maisarah. Khadijah mensyaratkan akan memberi upah yang lebih besar dibandingkan yang lain.

Muhammad Ash-Shadiq al-Amin itu pun menyepakati tawaran Khadijah. Lalu ia pergi bersama budak Khadijah. Dalam perdagangan ini pun Allah Subhanahu wa Ta'ala memberinya pertolongan hingga berhasil mendapat keuntungan yang sangat banyak.

Khadijah sangat senang dengan keuntungan besar yang didapat melalui tangan Muhammad Shallallahu alaihi wassallam itu, dan kekaguman Khadijah terhadap pribadi Rasulullah makin besar serta mendalam ketika menemuinya. Muhammad adalah pemuda yang ceria, tampan, dan rupawan. Kedua matanya lebar dan sangat hitam (bola matanya).

Kedua bibirnya mengalir dengan suara parau menceritakan tentang keuntungan yang mereka dapat. Kali ini keuntungan yang diperoleh berlipat-lipat dari biasanya. Dengan menampakkan wajah gembira, Khadijah berbicara sementara Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mendengarkan dengan penuh perhatian. 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement