Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ammar Zoni Ditangkap Lagi, Ini 5 Cara Menghentikan Kecanduan Narkoba Menurut Islam

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 14 Desember 2023 |14:05 WIB
Ammar Zoni Ditangkap Lagi, Ini 5 Cara Menghentikan Kecanduan Narkoba Menurut Islam
Ilustrasi cara menghentikan kecanduan narkoba menurut Islam seperti diduga dialami Ammar Zoni. (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

AMMAR Zoni ditangkap lagi oleh petugas kepolisian terkait kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Artis ternama ini diamankan Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di salah satu apartemen kawasan Serpong, Tangerang Selatan, pada Rabu 13 Desember 2023.

Terkait dugaan kasus Ammar Zoni ini, simak cara menghentikan kecanduan narkoba menurut Islam berikut ini.

Ammar Zoni. (Foto: Ravie/MPI)

1. Tobat nasuha

Dikutip dari Rumaysho.com, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menyatakan bagi orang yang masih kecanduan narkoba hendaklah segera bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tobat tersebut janganlah ditunda-tunda karena tidak tahu kapankah Allah Ta'ala mencabut nyawa seseorang.

Jadi bagi yang masih kecanduan narkoba, maka ingatlah bagaimana jika nyawa diri ini diambil, sedangkan masih dalam keadaan bermaksiat.

Bagaimanakah tobat nasuha? Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan, "Tobat nasuha adalah menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya."

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (QS Az-Zumar: 53–54)

Maksud ayat ini adalah kembalilah pada Allah dengan berserah diri pada-Nya sebelum datang siksaan yang membuat mereka tidak mendapat pertolongan, yaitu maksudnya bersegeralah bertobat dan melakukan amalan shalih sebelum terputusnya nikmat. Demikian uraian Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya. 

2. Meninggalkan sesuatu karena Allah Ta'ala 

Sebagaimana penuturan orang yang pernah memakai narkoba, menempuh rehabilitasi tidak bisa membuat berhenti secara total dari kecanduan. Namun, modal utama adalah ia meninggalkan yang haram tersebut karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

"Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik bagimu." (HR Ahmad 5: 363. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadits ini shahih)

Begitu pula ingatlah janji Allah Subhanahu wa Ta'ala bagi orang yang bertakwa yaitu akan diberi rezeki dari jalan yang tidak terduga. Allah Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

"Dan siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (QS Ath-Thalaq: 2–3).

Dari 'Ali bin Abi Tholhah, dari Ibnu 'Abbas, beliau menafsirkan ayat tersebut, "Barang siapa yang bertakwa pada Allah maka Allah akan menyelamatkannya dari kesusahan dunia dan akhirat. Juga Allah akan beri rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka." (Tafsir Alquran Al 'Azhim, Ibnu Katsir, 14: 32)

3. Berusaha memperoleh lingkungan yang baik

Faktor terbesar yang membuat terus kecanduan dengan barang haram adalah karena lingkungan jelek. Coba perhatikan saja orang yang tingkah lakunya kewanitaan, bergaya banci; dia bisa terus seperti itu karena faktor pergaulan.

Malik bin Dinar pernah memberi nasihat:

كُلُّ جَلِيْسٍ لاَ تَسْتَفِيْدُ مِنْهُ خَيْرًا فَاجْتَنِبْهُ

"Setiap pertemanan yang tidak mendatangkan kebaikan apa-apa bagimu, maka jauhilah." (Lihat kitab Hilyatul Auliya', 1: 51, dinukil dari At-Tadzhib Al Mawdhu'iy li Hilyatil Auliya', halaman 471)

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pun mengajarkan umat manusia agar memiliki lingkungan yang baik dalam bergaul. Dari Abu Musa, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

"Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak." (HR Bukhari nomor 2101 dan Muslim: 2628)

Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِىٌّ

"Janganlah engkau bergaul kecuali dengan seorang mukmin. Janganlah memakan makananmu melainkan orang bertakwa." (HR Abu Dawud nomor 4832 dan Tirmidzi: 2395. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

"Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian." (HR Abu Dawud nomor 4833, Tirmidzi: 2378, Ahmad 2: 344, dari Abu Hurairah. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami' 3545) 

4. Tinggalkan musik

Menurut para pecandu narkoba yang mengawali seseorang mudah mengonsumsi barang haram tersebut bermula dari musik. Sebab, memang maksiat yang satu bisa mengantar pada maksiat lainnya.

Ibnu Mas'ud mengatakan, "Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran."

Fudhail bin Iyadh mengatakan, "Nyanyian adalah mantera-mantera zina."

Adh-Dhohak mengatakan, "Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah."

Yazid bin Al Walid mengatakan, "Wahai anakku, hati-hatilah kalian dari mendengar nyanyian karena nyanyian itu hanya akan mengobarkan hawa nafsu, menurunkan harga diri, bahkan nyanyian itu bisa menggantikan minuman keras yang bisa membuatmu mabuk kepayang. … Ketahuilah, nyanyian itu adalah pendorong seseorang untuk berbuat zina."

Imam Ahmad bin Hambal pernah berkata, "Nyanyian itu menumbuhkan kemunafikan dalam hati dan aku pun tidak menyukainya."

Kisah sahabat yang berusaha tidak mendengar musik, dari Nafi' –mantan budak Ibnu 'Umar– beliau berkata:

عُمَرَ سَمِعَ ابْنُ عُمَرَ صَوْتَ زَمَّارَةِ رَاعٍ فَوَضَعَ إِصْبَعَيْهِ فِى أُذُنَيْهِ وَعَدَلَ رَاحِلَتَهُ عَنِ الطَّرِيقِ وَهُوَ يَقُولُ يَا نَافِعُ أَتَسْمَعُ فَأَقُولُ نَعَمْ. قَالَ فَيَمْضِى حَتَّى قُلْتُ لاَ. قَالَ فَوَضَعَ يَدَيْهِ وَأَعَادَ الرَّاحِلَةَ إِلَى الطَّرِيقِ وَقَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَسَمِعَ صَوْتَ زَمَّارَةِ رَاعٍ فَصَنَعَ مِثْلَ هَذَا

Ibnu 'Umar pernah mendengar suara seruling dari seorang pengembala, lalu beliau menyumbat kedua telinganya dengan kedua jarinya. Kemudian beliau pindah ke jalan yang lain. Lalu Ibnu 'Umar berkata, "Wahai Nafi', apakah kamu masih mendengar suara tadi?" Aku (Nafi') berkata, "Iya, aku masih mendengarnya."

Kemudian Ibnu 'Umar terus berjalan. Lalu, aku berkata, "Aku tidak mendengarnya lagi."

Barulah setelah itu Ibnu 'Umar melepaskan tangannya dari telinganya dan kembali ke jalan itu lalu berkata, "Beginilah aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika mendengar suara seruling dari seorang pengembala. Beliau melakukannya seperti tadi." (HR Ahmad. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan hadits ini hasan)

اللَّهُمَّ إلَّا أَنْ يَكُونَ فِي سَمَاعِهِ ضَرَرٌ دِينِيٌّ لَا يَنْدَفِعُ إلَّا بِالسَّدِّ

"Demi Allah, bahkan mendengarkan nyanyian (atau alat musik) adalah bahaya yang mengerikan pada agama seseorang, tidak ada cara lain selain dengan menutup jalan agar tidak mendengarnya."

5. Belajar agama Islam lebih dalam 

Ini cara paling ampuh agar bisa meninggalkan kecanduan narkoba. Banyak yang dahulu menjadi pecandu; namun karena sekarang rajin duduk di majelis ilmu untuk mengkaji akidah, tauhid, akhlak, fikih dan lainnya; akhirnya ia makin menjadi lebih baik.

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

"Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama." (HR Bukhari nomor 71 dan Muslim: 1037)

Dengan belajar agama akan membuat seseorang makin takut pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama." (QS Fathir: 28)

Sebagaimana kata para ulama:

من كان بالله اعرف كان لله اخوف

"Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah."

Datangilah majelis-majelis ilmu:

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا. قَالَ وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ

"Jika kalian melewati taman kebun, maka makan atau minumlah." "Apa yang dimaksud riyadhul jannah (taman kebun) tersebut?" ada yang bertanya. Beliau bersabda, "Yaitu halaqah dzikir." (HR Tirmidzi nomor 3510. Syekh Al Albani mengatakan hadits tersebut hasan)

'Atho' berkata:

مَجَالِسُ الذِّكْرِ هِيَ مَجَالِسُ الْحَلَالِ وَالْحَرَامِ كَيْفَ تَشْتَرِي وَتَبِيعُ وَتُصَلِّي وَتَصُومُ وَتَنْكِحُ وَتُطَلِّقُ وَتَحُجُّ وَأَشْبَاهُ ذَلِكَ

"Majelis (halaqah) dzikir adalah majelis yang di dalamnya membicarakan ilmu halal dan haram yaitu bagaiman engkau berjual beli, bagaimana engkau menunaikan sholat, puasa, menikah, menalak, haji, dan semacam itu."

Demikian penjelasan ringkas mengenai cara menghentikan kecanduan narkoba menurut Islam. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement