Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Benarkah Hewan Juga Dibangkitkan pada Hari Kiamat?

Hantoro , Jurnalis-Rabu, 20 Desember 2023 |16:20 WIB
Benarkah Hewan Juga Dibangkitkan pada Hari Kiamat?
Ilustrasi hewan akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak. (Foto: Unsplash)
A
A
A

BENARKAH hewan juga dibangkitkan pada hari kiamat? Para ulama menjelaskan bahwa makhluk yang dibangkitkan pada hari kiamat kelak bukan hanya manusia, tapi juga hewan. Ini menunjukkan Kemahaadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dilansir buku "Perjalanan Setelah Kematian" karya Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA, dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan." (QS At-Takwir : 5)

"Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dikumpulkan." (QS Al An'am: 38)

Info grafis kejadian besar sebelum kiamat. (Foto: Okezone)

Ayat-ayat ini dijadikan dalil oleh para ulama bahwasanya hewan-hewan akan dibangkitkan pada hari kiamat. Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membangkitkan hewan-hewan untuk ikut menjalani qishash.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

"Semua hak itu pasti akan dipenuhi pada hari kiamat kelak, hingga kambing bertanduk pun akan dituntut untuk dibalas oleh kambing yang tidak bertanduk." (HR Muslim 4/1997 nomor 2582)

Dalam riwayat yang lain, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Semua makhluk akan dikumpulkan pada hari kiamat, binatang, hewan liar, burung-burung, dan segala sesuatu, sehingga ditegakkan keadilan Allah, untuk memindahkan tanduk dari hewan-hewan bertanduk ke yang tidak bertanduk (lalu dilakukan qishash). 

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Kalian semua, jadilah tanah." Di saat itulah orang kafir mengatakan, "Andai aku jadi tanah." (QS An-Naba': 40) (HR Al Hakim 2/345 nomor 3231)

Ini semua menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan bersikap adil dengan mengembalikan hak-hak siapa pun yang tidak didapat di dunia.

Sehingga, Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan bahwa hewan pun jika punya hak terhadap hewan lain yang belum didapat, maka akan di-qishash pada hari tersebut.

Maka tatkala seseorang di dunia mengambil hak orang lain, maka di akhirat akan dikembalikan kepadanya. Contoh kecil adalah soal tanah. Betapa banyak orang mengaku dan merampas sebidang tanah yang bukan miliknya.

Tanah yang mereka ambil bukan sejengkal, melainkan sudah sampai 1 hektare. Tidakkah orang-orang yang melakukan hal tersebut pernah mendengar bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

"Barang siapa yang mengambil sejengkal tanah secara zalim, maka dia akan dikalungkan dengan tanah sebanyak tujuh lapis bumi pada hari kiamat." (HR Bukhari nomor 3198)

Maka tentunya orang-orang yang mengambil hak orang lain seperti ini akan disidang oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala pada hari kiamat kelak.

Hal pertama yang Allah Azza wa Jalla sidang pada hari kiamat adalah tentang pertumpahan darah. Seseorang kelak akan menggandeng tangan orang yang membunuhnya, kemudian membawanya dan melaporakannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Begitu pula dengan orang yang menjatuhkan harga diri orang lain, menuduh orang lain dengan tuduhan palsu, berdusta atas nama orang lain, mereka semua akan menuntut balik perbuatan orang lain terhadapnya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Ingatlah bahwa tidak ada hak-hak yang hilang, melainkan akan dikembalikan kepada pemiliknya. Maka itu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mengingatkan tentang orang-orang merugi dalam sabdanya:

"Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab: "Menurut kami, orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkata:

"Sesungguhnya yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan (pahala) sholat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka." (HR Muslim 4/1997 nomor 2581)

Kalau sekiranya saat ini seseorang bisa mendatangkan pengacara terhebat untuk bermain dengan hukum, maka ketahuilah bahwa dia tidak akan bisa melakukan hal tersebut di hari kiamat, karena yang menjadi hakim kelak adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Mengetahui atas segala sesuatunya.

Sehingga ketika di dunia seseoran bermaksiat, maka seluruh yang menjadi saksi atas maksiatnya akan berbicara. Tangannya, kakinya, mulutnya, para malaikat, Alquran, dan bahkan bumi akan berbicara sebagai saksi atas perbuatan seseorang.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement