"Masih jadi satu-satunya dan resmi negara. Izin Allah, Alhamdulillah. Dan nanti bekerjasama dengan negara, di urusan tahfizh, dakwah, syiar, dan pendidikan Qur'an di Tanah Air,” kata Ustadz Yusuf Mansur.
ARTI dididirikan untuk mengoptimalisasi gerakan dan arah program Rumah Tahfizh di seluruh Indonesia dan meningkatkan kualitas program Pendidikan Al-Qur’an di Rumah Tahfizh.
Di bawah naungan Rumah Tahfizh Center (RTC) Daarul Qur’an sendiri saat ini telah berdiri sebanyak 1.688 rumah tahfizh dengan 91.103 santri di seluruh Indonesia. Ketua Panitia Munas 1 ARTI Ustadz Muhammad Bisry mengatakan, antusias masyarakat dengan hadirnya ARTI sangat besar.
“Alhamdulillah atas izin Allah sampai per Sabtu (16/12) malam, ada 149 peserta perwakilan Rumah Tahfizh dari 137 lembaga perwakilan meliputi 1.029 lokasi program Rumah Tahfizh dan Lembaga Pendidikan Qur’an di 14 provinsi yang telah mendaftar untuk ikut serta dalam MUNAS 1 ARTI ini. Jumlah ini tentu masih akan terus bertambah,” ujarnya.
Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Waryono Abdul Ghofur menanggapi dengan baik keberadaan ARTI. Menurut Waryono, berdirinya ARTI sangat tepat untuk memperkuat pendidikan Al-Qur’an di Indonesia.
“Saya menyambut dengan gembira terbentuknya ARTI. Kekuatan Islam itu berjamaah, maka ARTI adalah pusat berkumpul di satu tempat untuk berjalan bersama memajukan pendidikan Al-Qur’an,” tuturnya.
(Maruf El Rumi)