Baginya, dua kali menikah sudah cukup. Namun, segalanya berubah ketika Khadijah mengenal Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Setelah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menjadi mudarib pada bisnis yang dikelola Khadijah, hubungan keduanya makin akrab. Hal ini menyebabkan Khadijah sepertinya melupakan kesedihannya yang telah lalu.
Akhirnya setelah meyakini sudah berjumpa dengan seseorang yang paling sesuai untuk menjadi teman hidupnya, Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Dengan demikian, Nabi Muhammad menjadi suami ketiga Khadijah. Rumah tangga mereka kekal hingga akhir hayat.
Setelah 15 tahun menikah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadi nabi terakhir dan utusan untuk seluruh manusia.
Selain gelar "Ummul Mukminin" yang diperolehnya setelah kedatangan Islam, Khadijah juga dihormati di kalangan penduduk Kota Makkah sebagai perempuan yang berperilaku baik, sehingga beliau digelari "Ameerat-Quraisy" atau Putri Quraisy dan "A-Tahira" yang suci.
Selain sifatnya yang sarat dengan keluhuran itu, Khadijah juga "suci" dalam hal spiritual. Sebab sebelum kedatangan Islam, dia menolak kepercayaan kepada berhala dan tidak pernah sekalipun menyembahnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)