ABU Nawas, seluruh menteri, hingga orang-orang penting di negerinya mendadak dipanggil menghadap Baginda Raja. Tapi Raja melihat Abu Nawas belum juga datang ke istana. Ia pun mengutus para pengawal untuk memanggil Abu Nawas.
Abu Nawas secepatnya datang ke istana Baginda Raja. Ketika itu dia tahu bahwa Raja sangat kesal kepadanya. Abu Nawas pun tidak berani menatap wajah Raja.
"Abu Nawas, kenapa kau tidak datang untuk melihatku hari ini?" tanya Raja singkat seperti dilansir nu.or.id.
"Saya mohon ampun dengan sangat, Baginda Raja. Saya punya banyak pekerjaan yang harus dikerjakan," jawab Abu Nawas.
"Jadi, kau pikir pekerjaanmu itu lebih penting daripada aku?" tanya Baginda Raja dengan nada geram.
Abu Nawas terdiam. Kemudian Raja melanjutkan, "Aku ingin menanyaimu beberapa pertanyaan. Kau harus jawab dengan benar. Kalau kau tak bisa, aku akan menghukummu!"
"Apa saja, Baginda Raja?" ujar Abu Nawas.
"Pertama, apa yang Tuhan kerjakan sekarang? Kedua, berapa banayak bintang di langit? Dan terakhir, di mana titik tengah bumi?" tanya Baginda Raja.
"Saya mohon ampun, Baginda Raja. Saya tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu sekaligus. Baginda harus memenuhi persyaratan sebelum saya menjawab pertanyaan-pertanyaan itu," jawab Abu Nawas si pria cerdas.
"Apa itu?" tanya Baginda Raja.
"Jika Anda bersedia turun dari takhta Anda, saya akan duduk di atasnya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda," jawab Abu Nawas.