Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sukseskan Program Keagamaan, Menag Minta Perkuat Pelibatan Umat

Hantoro , Jurnalis-Senin, 05 Februari 2024 |14:37 WIB
Sukseskan Program Keagamaan, Menag Minta Perkuat Pelibatan Umat
Ilustrasi Menag meminta jajarannya memperkuat pelibatan umat dalam program keagamaan. (Foto: Kemenag.go.id)
A
A
A

DALAM gelaran Rapat Kerja Nasional atau Rakernas 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberi pesan khusus untuk jajarannya. Mereka diminta selalu melibatkan umat atau masyarakat luas dalam pelaksanaan program pembangunan di bidang keagamaan.

"Pelaksanaan program 2024 agar tidak hanya melibatkan satuan kerja. Kemenag perlu menguatkan pelibatan stakeholders," imbau Gus Men –sapaan Menag– di Semarang, Senin (5/2/2024), dalam keterangan yang diterima Okezone.

Ia menerangkan, pelibatan umat penting agar pelaksanaan program lebih efektif, bermanfaat, dan tepat sasaran. Menurut Menag, pembangunan bidang keagamaan bukan semata tugas pemerintah, tapi juga masyarakat.

Dirinya mencontohkan aspek peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Dia misalnya minta agar para pengelola Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) swasta, tidak hanya negeri, diajak duduk bersama merumuskan langkah dan program strategis memajukan pendidikan.

"Konsolidasi PTKI, negeri dan swasta, sangat penting untuk mendiskusikan bersama upaya peningkatan kualitas pendidikan," ujarnya.

Konsolidasi juga bisa dilakukan Kemenag dengan lembaga-lembaga keagamaan dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan.

Menag mengapresiasi adanya kenaikan indeks kerukunan umat beragama dalam tiga tahun terakhir, yaitu 67,46 (2021); 72,39 (2022); dan 76,02 (2023). Ada tiga dimensi yang dipotret, yakni toleransi (74,47); kesetaraan (77,61); serta kerja sama (76,00).

"Meski terus naik, saya yakin peningkatan kualitas kerukunan akan lebih cepat jika upayanya dilakukan dengan penguatan pelibatan masyarakat," sebutnya.

"Publik bisa memberi masukan berdasarkan yang mereka alami dan pasti akan merasakan hasilnya. Semakin banyak yang terlibat, pelaksanaan kerja juga akan lebih ringan. Tahun ini diharapkan mulai digagas pelibatan umat secara luas," lanjutnya. 

Rakernas Sorogan

Menag menegaskan bahwa Rakernas 2024 dilakukan secara berbeda. Ada 15 klaster yang telah disiapkan dan masing-masing harus sorogan atau memaparkan rencana program kepada Menag.

Sebanyak 15 klaster itu terdiri dari 11 klaster Eselon I, klaster Biro Kepegawaian, klaster Biro Ortala, klaster Kanwil Kemenag Provinsi, dan klaster pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).

"Pola sorogan kita terapkan agar lebih fokus. Saya ingin semua dapat bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada umat beragama," tegas Menag.

"Kita akan satu per satu mendiskusikan apa yang akan dilakukan di 2024. Hasilnya dituangkan dalam pakta integritas. Ada reward and punishment ketercapaian pelaksanaan program," jelasnya.

Ia berharap melalui presentasi secara langsung masing-masing satker dalam rakernas ini menjadikan rumusan program menjadi lebih baik dan dapat dilaksanakan.

Menag tidak mau rakernas sekadar menjadi forum pertemuan dan hasilnya tidak bisa jadi pegangan untuk dijalankan.

"Saya ingin kali ini kita betul-betul serius dalam rakernas. Karena saya ingin agar legacy yang kita tinggalkan di Kementerian Agama ini benar-benar bisa dirasakan oleh publik. Baik dalam hal layanan keagamaan maupun pendidikan keagamaan," tegasnya.

Tahun 2023, banyak prestasi yang telah diraih. Menag minta itu dipertahankan dan ditingkatkan. Transformasi digital juga terus dioptimalkan.

"Prestasi yang didapat, jangan membuat kita berhenti kerja keras dan kerja cerdas. Prestasi jadi pemicu kerja lebih baik lagi," harapnya. 

Indonesia Emas 

Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mengapresiasi tema Rakernas Kemenag 2024. Menurutnya, tema itu menunjukkan kesadaran akan peran krusial Kemenag untuk meningkatkan layanan keagamaan menuju Indonesia Emas 2045.

"Indonesia emas adalah visi jangka panjang. Visi ini pentjng bagi kemajuan bangsa. Indonesia emas bertujuan menciptakan masyarakat sejahtera, adil dan berkeadilan, serta negara yang berkontribusi positif di dunia internasional dalam berbagai bidang," ujarnya.

Ia menyebut sejumlah aspek penting menuju Indonesia Emas 2045 dan peran Kementerian Agama. Pada aspek ekonomi, misalnya, pembangunan bidang agama dapat mendorong kesadaran dan semangat kewirausahaan umat dan internalisasi nilai-nilai kemajuan.

"Sehingga, pemahaman keagamaan berdampak pada perilaku sosial," ucapnya.

Pada aspek pendidikan, lanjut dia, kiprah Kemenag tidak diragukan. Pendidikan keagamaan terbukti berperan penting dalam pemerataan pendidikan dengan partisipasi luas dari masyarakat.

"Negara berkomitmen siapkan akses pendidikan merata, meningkatkan kualitas, serta menghasilkan SDM yang kompeten dan kompetitif," sebutnya.

Pada aspek penguatan infrastruktur dan pelayanan publik, Kemenag berperan dalam meningkatkan kesadaran umat tentang pentingnya pemeliharaan fasilitas publik. Sementara pada aspek keberagaman dan keharmonisan, peran Kemenag sangat penting dan krusial.

"Indonesia Emas menekankan pentingnya menjaga keberagaman dan mempromosikan keharmonisan antaretnis, agama, dan budaya sebagai landaan pokok kemajuan bangsa. Tidak mungkin terwujud Indonesia Emas 2045 jika kita terus bertengkar," pungkasnya. 

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement