Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bacaan Niat Membayar Fidyah untuk Orang Sakit

Hantoro , Jurnalis-Sabtu, 09 Maret 2024 |13:26 WIB
Bacaan Niat Membayar Fidyah untuk Orang Sakit
Ilustrasi bacaan niat membayar fidyah untuk orang sakit. (Foto: Rawpixel/Freepik)
A
A
A

BACAAN niat membayar fidyah untuk orang sakit. Fidyah atau fadaa dalam bahasa Arab artinya mengganti atau menebus. 

Fidyah atau penebusan atau penggantian ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang tidak mampu menjalankan kewajiban puasa Ramadhan dan dibolehkan tidak menggantinya di lain waktu. 

Info grafis hukum tidur seharian saat puasa Ramadhan. (Foto: Okezone)

Terkait fidyah ini sebagaimana diterangkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam kitab suci Alquran Surat Al Baqarah Ayat 184:

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS Al Baqarah (2): 184) 

Hukum Fidyah

Orang yang meninggalkan puasa Ramadhan karena udzur seperti orang tua renta, sakit keras yang tidak bisa diharapkan sembuh, dan golongan orang tak mampu berpuasa secara penuh, dapat keringanan dalam Islam. Orang dalam kategori ini tidak diwajibkan mengganti atau meng-qadha puasa Ramadhan jika benar-benar tidak mampu.

Tapi sebagai gantinya diwajibkan membayar fidyah atau juga kafarah sebagai denda sebanyak 1 mud atau 7 ons makanan pokok untuk setiap 1 hari yang ditinggalkan dan dalam konteks Indonesia adalah beras. Apabila 1 bulan penuh maka wajib 21 kilogram beras untuk fakir miskin. 

Niat Fidyah

Bacaan niat fidyah untuk orang sakit yang banyak diamalkan adalah berikut ini:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ لإِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu an ukhrija haadhihil fidyah li iftar shaumi Ramadhana fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadhan, fardhu, karena Allah."

Pada dasarnya niat qadha puasa Ramadhan atau membayar fidyah cukup diungkapkan dalam hati. Niat sendiri berarti al-qashdu atau keinginan.

Niat puasa berarti keinginan untuk berpuasa. Letak niat adalah di dalam hati, tidak cukup dalam lisan, tidak disyaratkan melafadzkan niat. Berarti, niat dalam hati saja sudah teranggap sahnya.

Ulama besar Muhammad Al Hishni berkata:

لاَ يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلاَّ بِالنِّيَّةِ لِلْخَبَرِ، وَمَحَلُّهَا القَلْبُ، وَلاَ يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِهَا بِلاَ خِلاَفٍ

"Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadits yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafazkan." (Kifayah Al-Akhyar, halaman 248) 

Cara Membayar Fidyah

Dai muda Ustadz Sofyan Chalid Ruray Lc menyebut ada dua cara membayar fidyah: 

1. Membagi bahan makanan mentah

Untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan, wajib memberi makan satu orang miskin, sebanyak ½ sho' (senilai kurang lebih 1,5 kilogram) bahan makanan pokok di negerinya. (Lihat Majmu' Fatawa Ibni Baz rahimahullah, 15/175)

Nilai ½ sho’ berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam:

لِكُلِّ مِسْكِينٍ نِصْفَ صَاعٍ

Artinya: "Setiap satu orang miskin setengah sho'." (HR Al Bukhari dan Muslim dari Ka'ab bin 'Ujroh radhiyallahu'anhu)

2. Menyiapkan makanan matang

Menyiapkan makanan jadi dan memberikannya kepada orang-orang miskin. Setiap satu porsi untuk satu hari puasa, sebagaimana yang dilakukan sahabat yang mulia Anas bin Malik radhiyallahu’anhu:

فَقَدْ أَطْعَمَ أَنَسٌ بَعْدَ مَا كَبِرَ عَامًا أَوْ عَامَيْنِ، كُلَّ يَوْمٍ مِسْكِينًا، خُبْزًا وَلَحْمًا

Artinya: "Anas bin Malik ketika telah tua, beliau memberi makan selama satu atau dua tahun, setiap satu hari puasa satu orang miskin, roti dan daging." (Riwayat Al Bukhari)

Itulah penjelasan ringkas terkait fidyah untuk orang sakit. Wallahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement