Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perjalanan Dakwah Habib Hasan bin Jafar Assegaf hingga Mendirikan Majelis Nurul Musthofa

Devi Ari Rahmadhani , Jurnalis-Rabu, 13 Maret 2024 |14:01 WIB
Perjalanan Dakwah Habib Hasan bin Jafar Assegaf hingga Mendirikan Majelis Nurul Musthofa
Ilustrasi perjalanan dakwah Habib Hasan bin Jafar Assegaf pimpinan majelis Nurul Musthofa. (Foto: Instagram @hassan_jafar_umar_assegaf)
A
A
A

PENDIRI dan pimpinan majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan bin Jafar Assegaf, meninggal dunia pada hari ini, Rabu 13 Maret 2024, pukul 09.01 WIB. Beliau wafat setelah melaksanakan sholat dhuha.

Kabar meninggalnya Habib Hasan bin Jafar Assegaf tentu meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi kaum Muslimin. Beliau merupakan salah satu ulama yang berjuang menyebarkan ajaran agama Islam sejak dahulu.

Berikut ini profil lengkap Habib Hasan bin Jafar Assegaf pimpinan majelis Nurul Musthofa yang memiliki puluhan ribu jamaah. 

Riwayat Pendidikan 

Dihimpun dari Alhidayahmumtazah, Habib Hasan bin Jafar Assegaf lahir di Kramat Empang Bogor pada tahun 1963. Semasa kecil ia telah tekun belajar agama Islam.

Saat itu Habib Hasan belajar mengenal huruf hijaiah kepada Syekh Usman Baraja. Sementara untuk belajar bahasa Arab, beliau berguru kepada Syekh Abdul Qadir Ba'salamah. Sedangkan untuk ilmu nahwu dan shorof, ia belajar dari Syekh Ahmad Bafadhol. 

Habib Hasan bin Jafar Assegaf pimpinan majelis Nurul Musthofa. (Foto: Instagram @hassan_jafar_umar_assegaf)

Tidak hanya itu, Habib Hasan juga mengikuti pendidikan formal resmi seperti anak-anak pada umumnya. Mulai SD, SMP, SMA, dan dilanjutkan di IAIN Sunan Ampel Malang.

Beranjak dewasa, Habib Hasan bersama kakeknya Al Habib Husein bin Abdullah bin Mukhsin Al Atthas di rumah Habib Keramat Empang Bogor sering menyambut tamu-tamu yang mulia dan mendapatkan doa-doa dari mereka.

Berkat doa dari para alim ulama tersebut akhirnya Habib Hasan dapat meneruskan belajar ke Pesantren Darul Hadits Al Faqhiyah Malang. 

Setelah mendapat banyak ilmu dan pengalaman, beliau memutuskan untuk belajar bersama alim ulama yang berada di Jakarta dengan para kiai dan habaib.

Selama satu tahun, Habib Hasan tidak keluar rumah kecuali untuk berziarah ke makam kakeknya Al Habib Abdullah bin Mukhsin Al Atthas.

Beliau menggunakan waktunya di kamar untuk bersyukur dan bertafakur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala guna mengamalkan ilmu yang telah diajarkan oleh guru-guru tercintanya. 

Perjalanan Dakwah Habib Hasan

Setelah mengurung diri selama satu tahun untuk bersyukur dan bertafakur, Habib Hasan mendapat bisyarah (petunjuk) untuk mengajarkan ilmu Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Akhirnya beliau memutuskan mulai berdakwah mengajarkan ilmu Islam.

Sayangnya, perjalanan dakwahnya tidak mulus dan baik-baik saja. Habib Hasan menerima fitnah, cacian, makian, serta ancaman orang-orang yang belum mendapat hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dengan keteguhan hati dan keyakinan akan kebesaran Allah Azza wa Jalla dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, Habib Hasan tidak gentar. Hingga akhirnya ada beberapa murid yang memutuskan menggali ilmu Islam melalui dirinya.

Tahun demi tahun berlalu ujian pun bertambah, tetapi karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu di atas kepalanya. Setiap waktu makin banyak masyarakat yang menuntut ilmu kepada Habib Hasan. Hingga akhirnya dibentuklah Majelis Nurul Musthofa.

Atas karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala, Majelis Nurul Musthofa berhasil merebut hati sebanyak 50.000 jamaah untuk bersholawat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam setiap pekannya.

Tidak hanya itu, melalui majelis ini pula Habib Hasan mengenalkan pribadi Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sebagai suri tauladan umat manusia.

Di dalam majelis pun dibacakan kitab Annashohidiniyyah karangan Al Habib Abdullah bin Alwi Al Hadda dan berbagai kitab lainnya karya para salaffuna sholihin.

Kisah Keluarga

Habib Hasan menikah dengan satu cucu putri keturunan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yaitu Syarifah Muznah binti Ahmada Al Haddad (Al Hawi).

Dari pernikahan ini, Habib Hasan dan Syarifah mempunyai satu orang putri (Ruqayah Hasan Assegaf) dan 6 putra (Atthos Abdullah Hasan Assegaf, Ali Uraidy Hasan Assegaf, Abdul Qadir Hasan Assegaf, Segaf Hasan Assegaf, Ja’far Hasyimi Hasan Assegaf, Ahmad Anis Hasyimi Hasan Assegaf).

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement