BACAAN talbiyah Arab dan Indonesia untuk diamalkan jamaah haji bisa diketahui dalam artikel berikut ini. Talbiyah adalah doa yang dibaca jamaah haji dan umrah ketika melakukan perjalanan menuju Makkah atau selama berada di dalam Tanah Suci (Haram).
Talbiyah merupakan ungkapan keinginan melaksanakan ibadah haji atau umrah. Berikut ini bacaan talbiyah lengkap dengan artinya:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ
Arab latin: Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik La Sharika Laka Labbaik, Innal Hamda Wan Ni'mata Laka Wal Mulk, La Sharika Laka.
Artinya: "Aku datang dalam ketaatan kepada-Mu, ya Allah, aku datang dalam ketaatan kepada-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang dalam ketaatan kepada-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat, dan kerajaan adalah kepunyaan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu." (HR Bukhari nomor 1549 dan Muslim: 19)
Jamaah haji yang lebih dulu mengerjakan ibadah umrah biasanya mulai membaca talbiyah setelah melewati miqat (tempat yang ditentukan di luar Kota Makkah). Lalu terus membaca talbiyah selama perjalanan menuju Makkah, saat tiba di Masjidil Haram, dan selama ibadah umrah.
Mereka akan terus membaca talbiyah hingga tiba di Kakbah dan memulai tawaf. Setelah itu, talbiyah tidak lagi dibaca.
Talbiyah adalah salah satu ungkapan penting dalam ibadah haji dan umrah, dan mengingatkan jamaah untuk niat dalam melaksanakan ibadah suci ini secara ikhlas serta tulus hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Makna Ucapan Talbiyah
Dilansir laman Rumaysho, kalimat "Labbaik Allahumma Labbaik" maksudnya adalah aku penuhi panggilan-Mu, wahai Rabbku, sekali lalu sekali.
Kalimat "Laa Syarika Lak" maksudnya adalah aku penuhi panggilan-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Artinya, kalimat ini berisi pengakuan untuk tidak berbuat syirik. Ini menunjukkan ibadah haji dan ibadah lainnya mesti dilakukan dengan ikhlas untuk mengharap ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Lafazh talbiyah diucapkan dengan pengulangan dengan mengharap bahwa pengabulannya itu berulang kali.
Lafazh talbiyah yang baik adalah yang berasal dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi tidak mengapa ditambah atau dikurangi. Sebab, Nabi pernah mendengar para sahabat menambah atau mengurangi, tetapi beliau tidak mengingkari mereka.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)