Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lafadz Niat Puasa Tarwiyah: Teks Arab, Latin, Artinya

Hantoro , Jurnalis-Rabu, 12 Juni 2024 |09:34 WIB
Lafadz Niat Puasa Tarwiyah: Teks Arab, Latin, Artinya
Ilustrasi lafadz niat puasa Tarwiyah 2024. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

LAFADZ niat puasa Tarwiyah lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya bisa diketahui dalam artikel berikut ini. Puasa Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Selain puasa Tarwiyah, terdapat juga puasa awal bulan tanggal 1–7 Dzulhijjah dan puasa Arafah 9 Dzulhijjah. Puasa-puasa sunnah tersebut memiliki keutamaan luar biasa besar. 

Perintah serta keutamaan puasa pada awal bulan Dzulhijjah itu berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

"Tidak ada satu amal salih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya, 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun'."

(Hadits riwayat Abu Dawud nomor 2438, At-Tirmidzi 757, Ibnu Majah 1727, dan Ahmad 1968, dari Ibnu 'Abbas. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadits ini sahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim) 

Info grafis doa buka puasa. (Foto: Okezone)

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Imam Al Ghazali mengungkapkan keutamaan orang yang melaksanakan puasa tarwiyah adalah ia akan mendapat balasan seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissallam atas kesabaran penderitaannya.

Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) atau Yaumut Tarwiyah memiliki makna Hari Menyegarkan Diri. Istilah tersebut disematkan karena pada waktu tersebut para jamaah haji melihat air setelah sebelumnya air tidak atau jarang ditemui.

Mereka berangkat ke Mina dan bermalam sebelum hari Arafah dan saat itu juga turunnya wahyu (perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala) kepada Nabi Ibrahim Alaihissallam untuk menyembelih Nabi Ismail Alaihissallam.

Niat Puasa Tarwiyah 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati yaumit tarwiyah lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah Ta'ala." 

Hukum Niat Puasa

Niat memiliki arti al-qashdu atau keinginan. Niat puasa berarti keinginan untuk berpuasa. Letak niat adalah di dalam hati, tidak cukup dalam lisan, tidak disyaratkan melafadzkan niat. Berarti niat dalam hati saja sudah teranggap sahnya.

Ulama besar Muhammad Al Hishni berkata:

لاَ يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلاَّ بِالنِّيَّةِ لِلْخَبَرِ، وَمَحَلُّهَا القَلْبُ، وَلاَ يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِهَا بِلاَ خِلاَفٍ

"Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadits yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafazkan." (Kifayah Al-Akhyar, halaman 248)

Muhammad Al-Khatib berkata:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَمَحَلُّهَا القَلْبُ وَلاَ تَكْفِي بِاللِّسَانِ قَطْعًا وَلاَ يُشْتَرَطُ التَّلَفُّظُ بِهَا قَطْعًا

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat. Namun niat letaknya di hati. Niat tidak cukup di lisan. Bahkan tidak disyaratkan melafazhkan niat." (Al Iqna', 1:404)

Akan tetapi, disunnahkan untuk melafazhkan niat di lisan bersama dengan niat dalam hati. Niat sudah dianggap sah dengan aktivitas yang menunjukkan keinginan untuk berpuasa seperti bersahur untuk puasa atau menghalangi dirinya untuk makan, minum, dan jimak khawatir terbit fajar. (Lihat Al Mu'tamad fi Al Fiqh Asy-Syafi'i, 2:173)

Hukum berniat adalah wajib dan puasa Ramadhan tidaklah sah kecuali dengan berniat, begitu pula puasa wajib atau puasa sunnah lainnya tidaklah sah kecuali dengan berniat. Dalil wajibnya berniat adalah sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." (Muttafaqun 'alaih. HR Bukhari nomor 1 dan Muslim: 1907)

Allahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement