Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wukuf di Arafah, Jamaah Haji Diimbau Banyak Berdzikir dan Berdoa

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Sabtu, 15 Juni 2024 |16:16 WIB
Wukuf di Arafah, Jamaah Haji Diimbau Banyak Berdzikir dan Berdoa
Jamaah haji Indonesia wukuf di Arafah. (Foto: MCH 2024/Okezone)
A
A
A

HARI ini, 9 Dzulhijah 2024 atau 15 Juni 2024 waktu Arab Saudi, jamaah haji dari seluruh negara di dunia, termasuk jamaah haji Indonesia, melaksanakan puncak ibadah wukuf di Arafah. Waktu wukuf di Padang Arafah dimulai setelah tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) pada hari Arafah.

Selama wukuf di Arafah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyelenggarakan khutbah wukuf dan sholat berjamaah di tenda utama dan di setiap tenda jamaah yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah.

"Khutbah wukuf di tenda utama akan disampaikan oleh Habib Ali Hasan Al Bahar Lc MA, setelahnya sholat berjamaah jamak qashar Dzuhur dan Ashar dengan imam KH Agus Ma'arif Lc MA, dilanjutkan dzikir dan doa wukuf yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Lutfi bin Ahmad Al Attas," terang Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resminya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (15/6/2024).

"Jamaah agar memanfaatkan kesempatan terbaik dalam hidupnya dengan memperbanyak dzikir, membaca talbiyah, menggaungkan kalimat tauhid, dan membaca Alquran," imbaunya.

"Lalu menyelingi dzikir dengan berdoa, sebab Arafah adalah tempat mustajab atau terkabulnya doa. Meyakini bahwa doanya selama di Arafah dikabulkan Allah dan dosanya diampuni. Bertafakkur merenungi kebesaran Allah, berserah diri, dan mengharap pertolongan Allah," lanjutnya. 

Jamaah haji Indonesia wukuf di Arafah. (Foto: MCH 2024/Okezone)

Bagi jamaah haji yang sakit, ia berpesan agar bersabar dan tabah, dzikir serta berdoa untuk kesembuhan, juga menjaga sholat lima waktu. Jika tidak mampu sholat dengan berdiri maka boleh sholat sambil duduk atau berbaring di tempat tidur, atau jika terpaksa dengan isyarat.

"Berupaya menjaga kesehatan dengan memperbanyak minum air putih, makan tepat waktu, tetap berada di dalam tenda, minum obat yang dianjurkan dokter, dan istirahat yang cukup," pesannya.

"Sekira pukul 19.00 waktu Arab Saudi, jamaah haji mulai diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah," ujarnya.

Widi menjelaskan, tahun ini PPIH Arab Saudi memberlakukan skema murur bagi jamaah haji risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan para pendampingnya di Muzdalifah.

"Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah," jelasnya. 

Jamaah haji saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus, tidak turun. Lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

"Selain jamaah risiko tinggi, lansia, dan disabilitas; pergerakan jamaah ke Muzdalifah dilakukan dengan sistem taraddudi (shuttle) yang mengantar jamaah dari Arafah menuju Muzdalifah," terangnya.

Selama melaksanakan mabit (menginap), jamaah dapat istirahat dan berdzikir, menyelingi dzikir dengan berdoa kepada Allah, sebab Muzdalifah termasuk tempat mustajab.

"Tidak ada ibadah khusus selama mabit di Muzdalifah," paparnya. 

Jamaah haji Indonesia wukuf di Arafah. (Foto: MCH 2024/Okezone)

Jamaah haji diimbau mempertahankan kondisi kebugaran fisiknya dengan beristirahat atau tidur, menghindari kelelahan, mengonsumsi bekal yang dibawa, minum obat dan menghubungi dokter jika merasa tidak sehat.

"PPIH akan membagikan kantong kerikil saat jamaah haji di Arafah bersamaan dengan pembagian snack berat untuk dikonsumsi saat di Muzdalifah," bebernya.

Adapun jamaah haji Indonesia yang wafat hingga saat ini berjumlah 121 orang. Rinciannya wafat di Embarkasi 9 orang, di Madinah 18 orang, di Makkah 87 orang, di Bandara 3 orang, dan di Arafah 4 orang. Seluruh jamaah wafat akan dibadalhajikan. 

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement