VIRAL peramal India bernama Kushal Kumar menyebut tanggal 29 Juni 2024 adalah hari kiamat. Kushal Kumar yang berbasis di Sektor 20 Panchkula, Haryana, mengklaim telah meramalkan peristiwa global yang signifikan menggunakan bagan astrologi weda.
Dilaporkan laman The Daily Star, peramal India ini menyatakan 2024 menjadi tahun yang mengkhawatirkan karena adanya konflik global, khususnya pada 8 Mei. Kushal Kumar mengatakan ketegangan akan makin meningkat antara Korea Utara dan Korea Selatan, China dengan Taiwan, Timur Tengah, hingga Ukraina versus Rusia.
Dia kini memperkirakan Perang Dunia III terjadi pada 18 Juni 2024, namun hal itu tidak terbukti. Dalam unggahan The Medium, Kushal Kumar mengatakan pada 29 Juni menjadi tanggal hari kiamat meskipun prediksi sebelumnya tidak terjadi.
Hari Kiamat Menurut Islam
Menurut ajaran Islam, tidak ada satu pun makhluk di muka bumi ini mengetahui kapan hari kiamat akan datang. Hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengetahuinya.
Dilansir laman Rumaysho, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Malaikat Jibril yang datang dalam wujud seorang Arab Badui, beliau ditanya mengenai kapan hari kiamat terjadi. Lantas Nabi menjawab:
مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ
"Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." (Hadits riwayat Imam Bukhari nomor 50 dan Imam Muslim: 9, 10)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri tidak mengetahui terjadinya hari kiamat, padahal beliau adalah orang yang paling dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Begitu pula Malaikat Jibril selaku penyampai wahyu dari Allah Ta'ala juga tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat.
Jika Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang paling mulia dan malaikat yang mulia saja tidak mengetahui tanggal, bulan, atau tahun terjadinya hari kiamat; sudah sepantasnya orang selain keduanya tidak mengetahui hal tersebut.
Perlu ditegaskan pula bahwa waktu terjadinya hari kiamat termasuk perkara ghaib dan menjadi kekhususan Allah Azza wa Jalla yang mengetahuinya. Sehingga, sungguh sangat dusta jika beberapa paranormal (yang sebenarnya tidak normal) bisa menentukan waktu tersebut.
Ingatlah, hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengetahui terjadinya kiamat. Allah Ta'ala bersabda:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
"Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: 'Kapan terjadinya?' Katakanlah: 'Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.' Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: 'Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui'." (QS Al A'raf: 187)
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
"Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: 'Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.' Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya." (QS Al Ahzab: 63)
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا, فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا, إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا
"(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya). Kepada Rabbmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya)." (QS An-Naazi'at: 42–44)
"Ayat-ayat di atas dengan sangat jelas menunjukkan bahwa tidak satu pun makhluk yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, tidak ada yang mengetahui waktunya selain Allah Ta’ala," tegas Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun tidak mengetahui karena waktu tersebut termasuk di antara mafaatihul ghaib (kunci-kunci ilmu ghaib) yang hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengetahuinya.
Mengenai mafaatihul ghaib yang dimaksudkan dapat dilihat pada firman Allah Azza wa Jalla berikut ini:
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Luqman: 34)
Disebutkan pula dalam kitab Shahih Al Bukhari dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ
"Kunci ilmu ghaib itu ada lima." (HR Bukhari nomor 4778) Kemudian beliau pun membaca firman Allah (yang artinya), "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, … ."
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)