Dilansir nu.or.id, selain menjadi nama bulan, kata rabi' juga menjadi nama musim di antara enam musim yang ada, yaitu ar-rabi al-awwal (musim semi pertama), shaif (musim panas), qaizh (puncak musim panas), al-rabi‘ al-tsani (musim semi kedua), kharif (musim gugur), dan syitha (musim dingin). Demikian yang dikemukakan oleh Abu al-Ghauts (lihat Lisanul ‘Arab, jilid 8, halaman 103).
Masyarakat Arab sendiri selalu menagawali penyebutan nama ini dengan kata syahr yang berarti 'bulan'. Sementara pengucapannya bisa dua versi, yaitu syahru rabi'in al-akhir, bisa juga syahru rabi'il akhir, dengan idhafat (lihat Ahmad ibn Muhammad, al-Mishbahul-Munir [Beirut: al-Maktabah al-'Ilmiyyah), jilid 1, halaman 216).
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)