Alquran telah jauh lebih dulu mengungkap mengenai ilmu tumbuhan, tepatnya sejak sekira 14 abad lalu. Sementara penelitian modern dapat menjelaskan mengenai hal ini setelah berkembangnya teknologi, laboratorium, serta peralatan canggih.
Setelah penelitian yang sangat lama, para ahli fisiologi tumbuhan mulai dapat memahami proses fotosintesis. Ahli kimia dan fisiologi asal Swiss, Nicholas Theodore de Saussure (1804), menyatakan ada dua cara pertukaran gas pada tumbuhan.
Cara pertama, terjadi pada siang hari dan lainnya pada malam hari. "Pabrik hijau" mengisap Co2 dan melepaskan O2 pada siang hari, kemudian pada malam hari melakukan kebalikan dari proses itu.
Dari sini temuan-temuan lainnya membuka cakrawala ilmu pengetahuan tentang pentingnya peran tumbuhan. Pada 1942, proses fotosintesis dinyatakan secara gamblang oleh AD Meyer.
Ia menyatakan sumber energi utama yang digunakan tumbuhan adalah sinar matahari yang diserap oleh tumbuhan dan diubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis.
Bagian yang paling bertanggung jawab atas proses ini yaitu kloroplas si pembawa pigmen yang ditemukan pada 1961 oleh AD Glass.
Allahu a'lam bissawab.
(Erha Aprili Ramadhoni)