Menurut Azrul, Syarikah di Arab Saudi sudah banyak dan beberapa di antaranya sudah datang ke Indonesia.
"Ini (Ithraa Alkhair) yang terakhir. Tahun lalu kita dilayani 4 Syarikah, Ithraa Alkhair yang baru. Tahun lalu mereka melayani jemaah Afrika dan tahun ini menawarkan layanannya ke Indonesia," katanya lagi.
Ia menegaskan, keputusan menggunakan Syarikah yang mana tetap ada di tangan penyelenggara haji Tanah Air.
"Seharusnya sudah kami tetapkan dari bulan Oktober, tapi masih menunggu keputusan pemerintah. Kapan jemaah haji khusus ini mulai melunasi biaya haji. Jadi kami mengetahui berapa jumlah jemaah yang kami miliki dan bisa memilih Syarikah mana yang akan melayani jemaah," katanya.
Azrul menambahkan, seharusnya sekarang ini pemerintah memutuskan persoalan pelunasan dan kuota jamaah haji khusus. Namun faktanya sekarang ada perubahan setelah dibentuk Badan Penyelenggara Haji.
"Karena itu, kami dalam posisi menunggu. Di Tanah Air sendiri prosesnya masih belum jalan. Proses pelunasan dan berapa jemaah yang kami dapat belum pemerintah umumkan secara resmi," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )