Dalam tradisi Islam, malam hari adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Pada waktu ini, seorang hamba dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan harapan doa-doanya dikabulkan. Berbeda dengan siang hari yang lebih banyak dihabiskan untuk aktivitas duniawi, malam memberikan ruang untuk refleksi dan permohonan.
Allah SWT menciptakan malam sebagai waktu untuk beristirahat, sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِبَاسًا وَّالنَّوْمَ سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا
“Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.”(Q.S Al-Furqan: 47)
Istirahat pada malam hari memberikan kesegaran dan ketenangan pikiran, sehingga manusia dapat kembali produktif di pagi hari. Pemilihan malam untuk Isra Miraj memberikan simbol bahwa di tengah waktu yang umumnya digunakan untuk beristirahat, Allah SWT memberikan kesempatan kepada Rasulullah untuk merasakan pengalaman spiritual yang memperbarui semangat dan keimanannya.
Dengan sembilan alasan tersebut, pemilihan waktu malam untuk Isra Miraj bukanlah tanpa alasan. Malam memiliki nilai spiritual yang tinggi, penuh keberkahan, dan memberikan suasana yang ideal untuk peristiwa luar biasa seperti Isra Miraj. Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)