Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Simak Contoh 15 Kultum Ramadhan Singkat 2 Menit

Iqbal Widiarko , Jurnalis-Kamis, 13 Maret 2025 |14:37 WIB
Simak Contoh 15 Kultum Ramadhan Singkat 2 Menit
Ilustrasi ustadz tengah menyampaikan kultum Ramadhan yang singkat/Foto: FreePik
A
A
A

3. Al-Quran dan Mukjizatnya

Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du.

Hadirin yang berbahagia, Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang diberikan A oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. Tidak seperti mukjizat para nabi sebelumnya yang bersifat sementara, mukjizat Al-Qur'an bersifat abadi dan terus berlangsung hingga hari kiamat.

Mukjizat ini tidak hanya menyentuh aspek spiritual, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ilmu pengetahuan, bahasa, dan sejarah. Marilah kita renungkan beberapa aspek mukjizat Al-Qur'an yang membuatnya begitu istimewa.

Pertama, keindahan dan kesempurnaan bahasa Al-Qur'an. Bahasa Al-Qur'an adalah bahasa yang sangat indah, mendalam, dan penuh dengan makna. Bahkan, orang-orang Arab pada masa Nabi Muhammad saw. yang terkenal dengan kefasihan dan keindahan bahasa mereka, terkagum-kagum dengan keindahan bahasa Al-Qur'an.

Allah SWT menantang siapa saja yang meragukan Al-Qur'an untuk membuat satu surah saja yang sebanding dengannya. Allah berfirman: Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad), buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong penolongmu selain Allah, jika kuma orang-orang yang benar (QS. Al-Baqarah [2]:23).

Hingga hari ini, tidak ada satu pun manusia yang mampu menandingi keindahan dan kedalaman bahasa Al-Qur'an, meskipun hanya satu surah. Kedua, pemberitaan tentang hal gaib dan fakta ilmiah. Al-Qur'an juga mengandung banyak pemberitaan tentang hal-hal ghaib dan fakta ilmiah yang baru dapat dibuktikan kebenarannya oleh ilmu pengetahuan modern.

Sebagai contoh. Al-Qur'an menyebutkan tentang tahapan-tahapan penciptaan manusia dalam rahim, yang kemudian. dibuktikan kebenarannya oleh para ilmuwan embriologi. Allah SWT berfirman:

"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta," (QS. Al-Mu'minun [23]:14).

Ayat ini menunjukkan. bahwa Al-Qur'an bukan hanya kitab suci yang mengatur kehidupan spiritual, tetapi juga mengandung ilmu pengetahuan yang jauh melampaui zamannya. Mukjizat Al-Qur'an yang ketiga adalah keabadian. dan relevansinya sepanjang zaman.

Meskipun diturunkan lebih dari 1400 tahun yang lalu, Al-Qur'an tetap relevan dan menjadi pedoman hidup bagi umat manusia hingga saat ini. Setiap ayatnya tidak pernah kedaluwarsa, selalu bisa diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Al-Qur'an mampu menjawab tantangan zaman, memberikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, baik di masa lalu, sekarang, maupun masa depan. Allah SWT berfirman: "Tidakkah mereka mentadabburi Al-Qur'an? Seandainya (Al-Qur'an) itu tidak datang dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan banyak pertentangan di dalamnya," (QS. An-Nisa [4]:82).

Dengan memahami mukjizat Al-Qur'an ini, mari kita tingkatkan kecintaan kita kepada Al-Qur'an. Marilah kita memperbanyak membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Qur'an adalah petunjuk hidup yang akan mengantarkan kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan oleh Allah Swt. untuk selalu berpegang teguh pada Al-Qur'an dan menjadikannya cahaya dalam hidup kita. Demikian, Wallahu a'lam.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

4. Keutamaan Lailatul Qadar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih mulia dari seribu bulan. Di malam ini, Allah SWT menurunkan rahmat dan ampunan yang berlimpah. Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan malam Lailatul Qadar, beserta penjelasannya:

Melakukan salat malam.

Shalat malam merupakan salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Ramadan. Salat malam dapat dilakukan kapan saja setelah shalat Isya' hingga sebelum fajar.

Membaca Al-Qur'an.

Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu amalan terbaik di bulan Ramadhan. Membaca Al-Qur'an dapat membantu meningkatkan ketaqwaan dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT merupakan salah satu cara untuk mendapatkan rahmat dan ampunan di malam Lailatul Qadar.

Melakukan zikir dan tahmid.

Zikir dan tahmid merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melakukan zikir dan tahmid dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

5. Bekal Pasca Ramadan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ramadhan merupakan bulan pelatihan bagi kita untuk meningkatkan ibadah, mengendalikan hawa nafsu, dan membentuk kebiasaan-kebiasaan baik. Namun, tantangan sebenarnya adalah bagaimana kita bisa mempertahankan kebiasaan baik tersebut setelah Ramadhan berakhir.

Allah SWT pernah berfirman dalam Al-Qur’an:

"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kepastian (kematian)." (QS. Al-Hijr: 99)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa ibadah sejatinya tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan, tapi harus terus dijaga sepanjang hidup kita. Jika saat Ramadan kita giat beribadah, maka kita juga harus tetap rajin mendekatkan diri pada Allah SWT di bulan-bulan setelahnya.

Di bulan Ramadan, kita terbiasa melaksanakan sholat wajib tepat waktu, salat tarawih, dan memperbanyak ibadah sunnah seperti tahajud dan witir. Setelah Ramadhan, mari kita tetap menjaga sholat tepat waktu dan menghidupkan ibadah sunnah.

Saat Ramadan, kita berlomba-lomba untuk mengaji karena bulan suci adalah bulan turunnya Al-Qur’an. Setelah Ramadhan, jangan sampai Al-Qur’an hanya menjadi pajangan dan diabaikan. Tetaplah membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu juga dengan berpuasa, kita bisa berusaha menahan diri dari perkataan kotor, gibah, dan perbuatan yang tidak bermanfaat. Kebiasaan ini harus terus kita pertahankan agar hati kita senantiasa bersih dan jiwa kita tetap terjaga.

Masih banyak amalan-amalan lain yang biasa kita lakukan di bulan Ramadhan yang harus tetap dirutinkan di bulan-bulan lainnya. Keberhasilan Ramadhan tidak hanya diukur dari seberapa baik kita beribadah selama bulan itu, tapi juga dari bagaimana kita mempertahankan kebiasaan baik tersebut setelahnya.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus istiqomah dalam kebaikan dan menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa sepanjang hidup. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

6. Mendekatkan Diri Pada Allah SWT

Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du.
Jemaah salat yang dirahmati Allah, percaya kepada Allah SWT. adalah rukun iman yang pertama dan paling mendasar dalam Islam. Keyakinan ini bukan hanya tentang mengakui keberadaan Allah Swt. tetapi juga memahami makna dan implikasi dari kepercayaan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Allah dalam Bahasa Arab mengandung makna yang sangat dalam. Allah adalah nama yang unik, yang tidak ada padanan atau serupa dengan nama lainnya. Nama ini berasal dari akar kata yang berarti Yang Disembah atau Yang Dipatuhi. Allah adalah zat yang patut disembah karena keagungan-Nya, keajaiban ciptaan-Nya, dan karena Dia adalah satu-satunya yang berhak mendapatkan ketaatan penuh dari makhluk-Nya.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT. berfirman: Katakanlah (Nahi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa" (QS. Al-Ikhlas [112]:1). Allah adalah Zat yang Maha Esa, yang tidak memiliki sekutu atau tandingan. Semua ciptaan-Nya, dari yang paling kecil hingga yang paling besar, menunjukkan keajaiban dan kekuasaan-Nya.

Ketika kita melihat keajaiban alam semesta ini dari matahari, bulan, bintang, hingga kehidupan di bumi-semua itu adalah bukti dari kebesaran Allah Swt. Sebagai manusia, kita mungkin terbiasa dengan hal-hal ini sehingga kehilangan rasa takjub, tetapi sesungguhnya, setiap detail dari ciptaan-Nya adalah bukti kebesaran dan keajaiban-Nya.

Percaya kepada Allah Swt. juga berarti meyakini. bahwa segala sesuatu yang terjadi di di dunia ini berada dalam kehendak-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa izin-Nya. Sebagaimana firman Allah: "Apakah mereka tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka menciptakan (diri mereka sendiri)?"(QS. At-Tur [52]:35).

Ayat ini menegaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini tidak mungkin ada tanpa pencipta. Keteraturan yang kita lihat di alam ini, mulai dari pergerakan planet hingga siklus kehidupan, semuanya menunjukkan adanya kekuatan yang mengaturnya, yaitu Allah SWT.

Bagi sebagian orang, muncul pertanyaan tentang siapa yang menciptakan Allah. Pertanyaan ini tidak relevan karena Allah SWT adalah zat yang tidak diciptakan. Dia adalah pencipta segala sesuatu, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam filsafat, ada rantai sebab akibat yang harus berhenti pada suatu titik, dan titik itu adalah Allah SWT yang merupakan pencipta segala sesuatu.

Memahami dan mengimani bahwa Allah SWT adalah pencipta dan pengatur segala sesuatu memberikan kita pandangan bahwa hidup kita berada dalam kendali-Nya. Keyakinan ini seharusnya membuat kita lebih tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT dalam setiap keadaan, baik suka maupun duka. Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin-Nya. kita akan lebih mudah menerima takdir dan menjalani kehidupan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Dengan demikian, percaya kepada Allah bukan hanya sekadar pengakuan, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam tentang kekuasaan-Nya dan penerapan keyakinan ini dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah fondasi yang kuat untuk semua amalan lain dalam Islam. Demikian, Wallahu a'lam.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement