JAKARTA - Hukum tajwid surat An Nisa ayat 1-10 penting disimak. Surat An Nisa merupakan surat ke-4 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 176 ayat, dan termasuk surat Madaniyah. Surat ini mengajarkan pentingnya menjaga hak-hak semua manusia, terutama hak-hak perempuan, anak-anak yatim dan orang-orang lemah.
Surat An Nisa menekankan pentingnya keadilan dalam bermasyarakat, terutama terhadap golongan yang rentan, tanpa membedakan status sosial, ras, atau jenis kelamin. Surat tersebut juga mengatur bagaimana bermuamalah dengan non-Muslim, dengan prinsip keadilan dan tanpa permusuhan kecuali mereka memerangi.
Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (29/4/2025), Okezone telah merangkum tajwid surat An Nisa ayat 1-10, sebagai berikut.
Terjadi ketika ada nun sukun (نْ) atau tanwin (ــًــٍــٌ) bertemu huruf ي، ن، م، و.
Contoh:
مِنْهُمَا → ada nun sukun bertemu huruf "mim" (م).
كثيرًا نساءً → tanwin bertemu huruf "ن".
Terjadi bila nun sukun atau tanwin bertemu huruf ر atau ل.
Contoh:
من لدنه → nun sukun bertemu lam.
Terjadi saat nun sukun atau tanwin bertemu huruf ب.
Contoh:
أنبئهم → bacaan "n" diganti "m" kecil.
Terjadi saat nun sukun atau tanwin bertemu huruf ikhfa' (15 huruf seperti ت، ث، ج، د, dll).
Contoh:
من ثمره → nun sukun ketemu huruf "ث".
Ada beberapa jenis:
Madd Thabi'i (madd biasa): saat ada huruf vokal panjang (ا ، ي ، و).
Contoh: يأيها (yaa ayyuhā) → panjang 2 harakat.
Contoh: يا أيها الناس.
Contoh: سيئات.
Contoh: setiap akhir ayat seperti رقيبًا dibaca panjang.
Bila huruf qalqalah (ق، ط، ب، ج، د) mati (sukun), maka harus memantul.
Contoh:
يَطْفَأُ (ط).
يُبْدِّلَ (ب).
يَرْزُقُكُمْ (ق).
Bila membaca huruf م dan ن bertasydid (bertasydid: ada tanda sabdu).
Contoh:
إِنَّ → dengung pada ن.
ثُمَّ → dengung pada م.
(Rahman Asmardika)