CALON jamaah haji Indonesia asal Sidoarjo, Jawa Timur, Nur Fadillah, meninggal dunia di pesawat pada Kamis, 8 Mei 2025 pukul 06.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 10.30 WIB. Jamaah kloter SUB 20 Embarkasi Surabaya ini meninggal dunia karena sakit.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Abdul Basir, mengonfirmasi Nur Fadhillah meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit tertentu. Tak lama setelah tiba di Arab Saudi, jenazah langsung disalatkan di Raudhah Masjid Nabawi. Setelah disalatkan, jenazah langsung dikebumikan di pemakaman Baqi.
“Jenazah telah dimakamkan di pemakaman Baqi dan sebelumnya di Shalatkan di Raudhah Masjid Nabawi. Pemerintah akan memberikan hak jamaah baik itu berupa badal haji dan asuransi sesuai ketentuan,” kata Basir di Madinah, Kamis 8 Mei 2025.
Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Jumat (9/5/2025) pukul 06.00 WIB, sekira 50.601 jamaah sudah tiba di Madinah, Arab Saudi. Jumlah ini baru sekira 24,89 persen dari total jamaah haji Indonesia yang akan tiba di Arab Saudi.
Tercatat dari 525 kloter jamaah haji Indonesia yang akan terbang ke Arab Saudi, baru sekira 24,76 persennya saja (130) yang mendarat di Madinah. Rencananya dari 2-16 Mei 2025, seluruh jamaah haji Indonesia akan mendarat di Madinah.
Kemudian pada gelombang dua (17-31 Mei 2025), seluruh jamaah haji Indonesia akan mendarat di Bandara Jeddah, Arab Saudi. Di tanggal 31 Mei 2025 itulah merupakan batas akhir kedatangan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi.
Jamaah haji Indonesia direncanakan berangkat dari Madinah ke Makkah pada Sabtu, 10 Mei 2025. Melalui perjalanan darat, rencananya membutuhkan waktu sekira 6-7 jam untuk menempuh perjalanan dari Madinah ke Mekkah.
Kementerian Agama mengimbau jamaah agar memakai kain ihram dan mandi dari hotel di Madinah. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu saat singgah di Masjid Dzulhulaifah (Bir Ali) ketika mengambil miqat.
Bagaimana dengan jamaah lanjut usia (lansia) dan sakit? Bagi jamaah lansia dan yang sakit, cukup berniat ihram dari dalam bus tanpa perlu turun dan melaksanakan shalat sunnah di masjid.
“Waktu di Bir Ali sangat terbatas, hanya sekitar 30 menit. Jamaah disarankan juga sudah berwudlu dari hotel,” kata Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin, dalam konferensi pers operasional haji hari ke-8.
(Ramdani Bur)