MAKKAH – Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, mengimbau jamaah haji Indonesia tidak melakukan city tour dengan meninggalkan Kota Makkah. Imbauan ini dilontarkan karena otoritas Arab Saudi memperketat administrasi masuk Kota Makkah jelang puncak ibadah haji 2025.
Berdasarkan pengalaman Okezone yang tiba di Kota Makkah pada Minggu 11 Mei 2025, penjagaan dilakukan di beberapa titik jelang masuk Tanah Haram. Hanya pemegang visa haji yang diizinkan masuk Kota Makkah.
Karena itu, 38.464 jamaah haji Indonesia yang kini sudah mendarat di Makkah, diimbau jangan meninggalkan Tanah Haram. Pengalaman yang sudah-sudah, ada banyak jamaah haji Indonesia yang mencoba menjalani city tour ke Thaif dan Jeddah.
Namun, untuk tahun ini, jamaah yang sudah bergerak ke Makkah jangan coba-coba meninggalkan kota suci tersebut. Ini lantaran ditakutkan ada konsekuensi yang harus dibayar akibat keputusan meninggalkan Kota Makkah.
“Untuk jamaah haji yang sekarang menetap di Kota Makkah, namun memutuskan beraktivitas di luar kota Makkah, kami mengimbau untuk selalu berhati-hati. Selalu menggunakan Kartu Nusuk. Kartu Nusuk merupakan identitas resmi yang dikeluarkan kerajaan Arab Saudi,” kata Ali Machzumi kepada tim Media Center Haji (MCH) di Makkah.
Bagaimana jika ingin umrah wajib dan mengambil miqat Ji’ranah dan Hudaibiyah? Miqat di dua lokasi itu dilarang karena melewati pemeriksaan atau check point otoritas keamanan Arab Saudi.
“Jika akan umrah sunah agar mengambil miqat di Tan’im atau Masjid Aisyah,” tutur Ali.
Menurut data Sistem Komputerisasi Data Terpadu (Siskohat) pada Jumat (16/5/2025) pukul 12.30 WIB, 38.464 jamaah haji Indonesia sudah tiba di Makkah. Sementara itu, sekira 61.000 jamaah haji Indonesia lainnya masih berada di Madinah.
Sesuai regulasi, jamaah haji Indonesia akan lebih dulu berada di Madinah selama 8-10 hari sebelum bergerak ke Makkah. Untuk tahun haji 2025, ada 203.320 jamaah haji asal Indonesia.
Jamaah akan terus bergerak ke Arab Saudi sebelum penutupan penerbangan terakhir ke Arab Saudi pada Sabtu, 31 Mei 2025. Satu harapannya, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini jauh lebih sukses ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)