MAKKAH - Di antara jutaan langkah menuju Baitullah, perjalanan Wamer Sintia penuh haru dan doa. Jamaah haji asal Pasaman Barat, Sumatera Barat, ini menjalani ibadah haji pertamanya dengan menggantikan sang ayah yang meninggal dunia tahun lalu.
Ayah dan ibu Wamer Sintia telah mendaftar haji sejak 2012. Sekarang bersama sang ibunda, Sintia menapak Tanah Suci bukan hanya dengan harapan, tetapi juga kerinduan dan pengabdian.
"Pada 2012, ayah dan ibu daftar haji bareng. Rencananya pasti bisa berangkat bersama tahun ini. Namun, takdir Allah berkata lain, karena sakit, ayah meninggal dunia pada tahun 2024 lalu," kata Sintia penuh haru, saat ditemui tim Media Center Haji 2025.
Meski hatinya masih dirundung duka, Sintia memilih untuk tegar dan ikhlas. Ia memaknai keberangkatan ini sebagai bentuk bakti dan amanah dari almarhum ayahnya.
"Rasanya senang dan sama sekali tidak menyangka sebelumnya, bisa mendampingi Mama. Tapi, sebenarnya sedih juga, karena seharusnya yang berangkat adalah papa, yang udah wafat duluan," ujar perempuan lulusan Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas di Padang ini.