MAKKAH – Seluruh jamaah Indonesia berangkat ke Arafah pada Rabu, 4 Juni 2025. Mereka berangkat ke Arafah sebagai persiapan menjalani puncak haji 2025, wukuf di Arafah, yang jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025.
Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief, mengatakan jamaah akan berangkat dalam tiga gelombang. Gelombang pertama berangkat pukul 07.00-11.00 Waktu Arab Saudi (WAS), kedua (11.00-16.00) dan ketiga (16.00-21.00).
"Pertama, dari Makkah ke Arafah. Pergerakan ini akan dilakukan dalam tiga trip," kata Hilman Latief di Makkah, Selasa (2/6/2025).
"Kami menyusun berbagai skema mitigasi pergerakan jamaah untuk memastikan seluruh jamaah terangkut ke Arafah. Jangan sampai ada yang tertinggal, tercecer, bahkan terabaikan,” lanjut pria 49 tahun ini.
Setelah wukuf di Arafah, jamaah mulai berangkat ke Muzdalifah. Pergerakan jamaah dimulai pukul 19.00 WAS. Jamaah haji reguler dijadwalkan mabit di Muzdalifah hingga Menjelang shubuh pada Jumat 6 Juni 2025.
Jika belum mendapatkan batu kerikil dari syarikah, jamaah dianjurkan mengumpulkan batu kerikil untuk melempar jumrah di Mina. Setibanya di Mina, jamaah dapat langsung melempar jumrah Aqabah, yaitu salah satu dari tiga jamrah (tiang batu) yang ada di Mina. Jamaah melemparkan tujuh batu kerikil ke arah jamrah aqabah sebagai simbol melempar setan dan menolak godaan.
Kelar melempar jumrah, jamaah melakukan tahallul awal. Setelah tahallul, jamaah bisa terlepas dari larangan ihram, kecuali bersetubuh atau bercumbu dengan syahwat dan jimak.
Setelah itu, jamaah bisa menjalani tawaf Ifadhah, sai, tahallul kedua, Mabit di Mina selama beberapa hari. Dalam hal ini, jamaah diminta melontar tiga jamrah yakni ula, wusta dan awabah. Masing-masing lemparan berjumlah tiga bantu kerikil dan dilangsungkan selama tiga hari berturut-turut pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
(Ramdani Bur)