Lebih lanjut, Arsad menjelaskan fenomena Istiwa A‘zam momen ini bersifat konfirmatif. Jika kiblat di rumah atau masjid sudah benar, bayangan akan sesuai. Namun jika melenceng, ini adalah kesempatan ideal untuk memperbaikinya.
1. Siapkan benda tegak lurus, seperti kayu kecil, ataupun spidol panjang. Pastikan benda berdiri tegak lurus bila perlu, gunakan bandul atau lot sebagai alat bantu.
2. Letakkan di tempat yang datar dan rata, agar bayangan tidak miring akibat permukaan yang tidak rata.
3. Waktu pengukuran harus disesuaikan dengan waktu resmi, yaitu pukul 16.27 WIB atau 17.27 Wita, sebagaimana ditetapkan untuk memastikan akurasi arah kiblat secara optimal.
Dengan memanfaatkan fenomena matahari tepat di atas Ka'bah, umat Islam dapat lebih yakin bahwa arah kiblat yang digunakan selama ini benar. Tidak hanya sebagai momen astronomis, Istiwa A‘zam juga menjadi sarana edukatif dan spiritual yang memperkuat kualitas ibadah.
(Erha Aprili Ramadhoni)