Perbaikan spiritual dilakukan dengan memperkuat iman, memperbanyak ibadah, membersihkan hati dari sifat tercela. Sedangkan perbaikan sosial bangsa dilakukan dengan mempererat ukhuwah, menebar manfaat, serta menjaga persatuan dan keadilan.
Dengan melakukan perbaikan di kedua sektor penting tersebut, maka tidaklah sulit bagi bangsa Indonesia menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045 untuk mendapatkan kemanfaatan yang menyeluruh dan terhindar dari musibah perpecahan.
Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar”. (QS Al-Ahzab: 70-71).
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah SWT
Pada 2 ayat surat Al-Ahzab di atas Allah SWT memberikan isyarat untuk selalu melakukan perbaikan diri baik dari sisi spiritual maupun sosial. Allah memberikan perintah kepada orang-orang beriman untuk bertakwa dan berucap benar. Bertakwa dengan terus melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya merupakan bentuk isyarat perbaikan spiritual. Sedangkan perintah berucap benar merupakan bentuk isyarat perbaikan sosial.