Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menjamak Sholat karena Ikut Lomba 17 Agustus, Simak Penjelasannya

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 17 Agustus 2025 |16:23 WIB
Menjamak Sholat karena Ikut Lomba 17 Agustus, Simak Penjelasannya
Menjamak Sholat karena Ikut Lomba 17 Agustus, Simak Penjelasannya (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Peringatan hari kemerdekaan Indonesia identik dengan perlombaan. Kegiatan tersebut digelar guna menyemarakkan hari kemerdekaan bangsa bahkan hingga sore atau malam hari. Saat kondisi ini, bolehkah menjamak sholat karena mengikuti lomba 17 Agustus?

1. Bolehkah Menjamak Sholat saat Lomba Agustusan?

Terkait hal ini, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Ustazah Dewi Umaroh, memberikan penjelasan. 

Menurutnya, hukum menjamak sholat ketika lomba Agustusan sangat bergantung pada konteks kegiatan. Ia menegaskan, sholat adalah ibadah fard (wajib) yang waktunya telah ditentukan (mauqut), sehingga tidak boleh ditinggalkan atau sengaja diakhirkan tanpa alasan syar'i hanya karena alasan perlombaan atau hiburan.

Namun, jika perlombaan memiliki jadwal yang padat, ketat, dan tidak memungkinkan adanya jeda untuk sholat pada waktunya, jamak diperbolehkan sebagai bentuk rukhsah (keringanan). 

Ia mencontohkan, turnamen sepak bola dengan format trofeo, maraton lari jarak jauh, atau turnamen voli yang menggunakan sistem pertandingan beruntun (back-to-back match) dalam satu hari.

Meski begitu, Ustazah Dewi Umaroh memberikan tiga catatan penting soal ini. Catatan tersebut sebagai berikut:

1. Hanya dilakukan ketika benar-benar ada ḥājah syar'iyyah (kebutuhan yang dibenarkan syariat).

2. Tidak dijadikan kebiasaan dalam setiap acara.

3. Tidak dilakukan semata-mata karena malas atau ingin praktis.

Sebaliknya, jika lomba memiliki sela waktu yang cukup untuk melaksanakan sholat pada waktunya, tidak ada alasan syar'i untuk menjamak salat. Dalam situasi tersebut, seorang muslim wajib melaksanakan sholat pada waktunya karena rukhsah hanya berlaku untuk kondisi darurat atau sulit, bukan untuk mempermudah hal yang seharusnya mudah.

 

Misalnya lomba makan kerupuk, balap karung, tarik tambang, lomba bakiak atau balap terompah, balap kelereng, memasukkan pensil ke dalam botol, membawa belut atau ikan dengan sendok, menangkap belut, pukul air dalam plastik, memindahkan air dengan spons, memecahkan balon berisi air, estafet bendera, meniup balon hingga pecah, dan lain-lain.

Semua jenis lomba seperti ini biasanya berdurasi singkat dan memiliki jeda antar-lomba. Karena itu, masih memungkinkan peserta untuk melaksanakan sholat pada waktunya tanpa harus menjamak.

“Kemudahan diberikan hanya untuk menghilangkan kesulitan, bukan untuk menghilangkan kedisiplinan,” kata Ustazah Dewi Umaroh, melansir laman Muhammadiyah, Minggu (17/8/2025). 

Artinya, rukhsah bukanlah izin untuk meremehkan ibadah, melainkan rahmat Allah bagi hamba-Nya yang berada dalam kondisi sulit.

Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement