Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Nabi Ibrahim Ditegur Allah SWT karena Tolak Tamu Nonmuslim

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 11 Oktober 2025 |17:28 WIB
Kisah Nabi Ibrahim Ditegur Allah SWT karena Tolak Tamu Nonmuslim
Kisah Nabi Ibrahim Ditegur Allah SWT karena Tolak Tamu Nonmuslim (Ilustrasi/Ist)
A
A
A

JAKARTA - Ketika menerima tamu, janganlah membeda-bedakan latar belakangnya. Baik dari suku, ras, bangsa, bahkan agamanya. 

Dalam ajaran Islam, menghormati dan memuliakan tamu adalah bagian dari akhlakul karimah. Selain menjadi sarana untuk mempererat ikatan persaudaraan, perlakuan seorang Muslim terhadap tamunya juga mencerminkan tingkat keimanan dan ketakwaannya. 

Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari Muslim)

Terkait hal ini, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pernah ditegur oleh Allah akibat menolak melayani seorang tamu hanya karena dia seorang non-muslim.

1. Nabi Ibrahim Ditegur Allah

Melansir laman Kemenag, Sabtu (11/10/2025), dikisahkan Syekh Utsman Al-Khaubawi dalam kitab Durratun Nashihin (Semarang, Toha Putra: t.t) halaman 49, suatu malam seorang Majusi mendatangi rumah Nabi Ibrahim untuk mengurus suatu keperluan. Sayangnya, ketika mengetahui tamunya itu adalah seorang Majusi, Nabi Ibrahim malah mengatakan bahwa saat itu ia tidak bisa melayani tamu.

"Saya tidak bisa melayani kamu, kecuali jika kamu mau meninggalkan agama dan kepercayaanmu," kata Nabi Ibrahim pada tamu tersebut.

Mendengar ucapan tersebut, tentu saja tamu Majusi itu merasa bersedih. Pria yang telah berusia sekitar 70 tahun itu pun segera beranjak pulang dengan hati kecewa karena kedatangannya tidak diterima Nabi Ibrahim.

Tidak lama setelah peristiwa tersebut, Nabi Ibrahim mendapat teguran langsung dari Allah karena menolak kunjungan tamu hanya karena dia beragama majusi. Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim:

"Wahai Ibrahim, kamu tidak sudi melayani tamu Majusi itu kecuali dia mau keluar dari agamanya. Sebenarnya apa ruginya jika malam ini kamu melayani dia? Walaupun dia kafir kepada Kami, tapi Kami tetap memberinya makan dan minum selama tujuh puluh tahun," demikian teguran Allah kepada Nabi Ibrahim.

 

Setelah mendapat teguran dari Allah, Nabi Ibrahim menyadari tindakannya itu adalah keliru. Tanpa menunda waktu, pada pagi hari yang masih diselimuti kegelapan, beliau bergegas keluar untuk mencari keberadaan orang Majusi tersebut.

Akhirnya Nabi Ibrahim berhasil menemukan orang yang dicarinya itu. Tentu saja orang Majusi merasa terkejut ketika melihat kedatangan Nabi Ibrahim karena tadi malam Nabi Ibrahim justru menolak kehadirannya sebagai tamu.

“Ada apa gerangan? Semalam engkau menolak kedatanganku tapi sekarang malah mencariku,” ucap orang Majusi itu dengan nada heran.

Nabi Ibrahim pun akhirnya meminta maaf kepada orang Majusi tersebut. Beliau juga menyampaikan, setelah orang Majusi itu pergi meninggalkan rumahnya, Allah langsung menurunkan wahyu.

“Tuhan telah memperlakukanku dengan begitu baik, sementara aku malah kufur kepada-Nya. Ulurkanlah tanganmu wahai Ibrahim, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah,” ucap orang Majusi itu dengan penuh ketulusan dan menerima agama tauhid.


Wallahualam
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement