SALAT tarawih yang dilaksanakan setelah salat Isya di malam-malam bulan Ramadan ternyata memiliki keutamaan luar biasa bagi orang yang mengerjakannya, baik dari sisi kesehatan maupun spiritual.
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam menyatakan, salat tarawih adalah bagian dari kegiatan qiyamu ramadani, yaitu menghidupkan malam bulan Ramadan untuk kepentingan ibadah.
“Untuk itu, setiap muslim di samping melaksanakan kewajiban puasa Ramadan juga sangat dianjurkan melakukan berbagai kegiatan sunnah pada bulan Ramadan. Allah dan rasul- Nya menjanjikan bahwa perbuatan sunnah di bulan Ramadan itu derajatnya sama dengan pahala wajib di luar bulan Ramadan,” ujar Asrorun.
Salat tarawih sendiri memang memiliki banyak hikmah, di antaranya untuk menghidupkan malam Ramadan dengan bermunajat serta berzikir dan beribadah sunnah guna melipat gandakan pahala.
“Umat Muhammad sebagai umat nabi terakhir yang diberikan umur lebih pendek, secara otomatis ibadahnya pun tidak sebanyak umat terdahulu yang memiliki umur lebih panjang. Namun, umat Muhammad diberikan kelebihan dengan adanya bulan Ramadan yang bisa melipatgandakan pahala,” jelasnya.
Bahkan, ada satu di antara malam-malam selama bulan Ramadan yang memiliki keistimewaan dan keutamaan lebih dari 1.000 bulan. Malam tersebut dinamakan malam Lailatul kadar. Ini pun turut menjadi bagian dari keistimewaan malam bulan Ramadan. “Karena itu, sangat dianjurkan untuk menghidupkan malam Ramadan, yang salah satunya dengan salat melakukan salat tarawih,” jelasnya.
Hikmah kedua tampak dari sisi kesehatan, yakni puasa dianjurkan untuk peningkatan kesehatan. Hal itu telah disampaikan dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi “Summu Tasihhu”, yang artinya berpuasalah kalian niscaya akan memperoleh kesehatan. Hadits tersebut bermakna bahwa puasa memiliki hikmah untuk menjaga keseimbangan pola makan dan asupan yang dikonsumsi dalam tubuh. Dalam konteks ini, tubuh butuh relaksasi dalam metabolisme, salah satunya dengan cara berpuasa.
“Demikian juga aktivitas fisik saat salat tarawih yang dikerjakan setelah kita berbuka dan salat isya. Tarawih yang kita laksanakan itu juga memiliki fungsi kesehatan untuk kepentingan proses aktivitas pasca makan asupan gizi saat berbuka itu, sehingga bisa membakar kalori juga,” tegasnya.