BULAN suci Ramadan telah memasuki sepertiga terakhir di mana malam lailatul qadar akan turun. Sebagaimana Rasulullah, jutaan umat muslim juga berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan iktikaf serta ibadah lainnya.
Iktikaf sendiri merupakan ibadah sunah yang hanya bisa dilakukan di masjid. Iktikaf dilakukan dengan cara bersuci, niat lalu berdiam diri di masjid dengan membaca Alquran, zikir, salat dan aktivitas positif lainnya.
Iktikaf bukanlah syariat yang ditetapkan pada zaman Nabi Muhammad saja. Tapi, sudah ada sejak zaman nabi terdahulu. Itulah sebabnya iktikaf disebut sebagai syariat terdahulu sesuai dengan firman Allah di surat Al Baqarah ayat 125.
“Dan telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail. Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud.” (QS. Al-Baqarah: 125)
Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar dari Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan, Nabi Muhammad gemar melakukan iktikaf pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. "Rasulullah selalu beriktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan," demikian bunyi hadis tersebut.