JAKARTA - Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah itikaf, yaitu berdiam diri di masjid dengan niat beribadah.
Tujuan utama itikaf pada periode ini adalah untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Anjuran itikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA:
"Dari Aisyah ra, istri Nabi Muhammad saw bahwa Nabi Muhammad saw beritikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti i'tikaf pada waktu tersebut setelah wafatnya beliau." (HR. Bukhari No. 2026 dan Muslim No. 1172)
Sebelum memulai i'tikaf, penting untuk meluruskan niat semata-mata karena Allah SWT, bukan karena alasan lain. Niat yang ikhlas akan menentukan kualitas ibadah yang dilakukan. Rasulullah SAW bersabda:
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."(HR. Bukhari No. 1901 dan Muslim No. 760)