Ketika digantung di atas tempat tidur di tempat di mana sinar matahari pagi menerpa, penangkap mimpi menarik dan menangkap segala macam mimpi dan pikiran ke dalam jaringnya. Mimpi indah lewat dan meluncur ke bulu untuk menghibur orang yang tidur di bawahnya. Sedangkan mimpi buruk terperangkap dalam jaring pelindung dan dihancurkan.
Mengingat hal-hal di atas, tidak diragukan lagi, menggantung penangkap mimpi di rumah-rumah atau mengenakannya sama dengan praktik penyembahan berhala yang telah dihapuskan oleh Islam. Jika niatnya memang untuk jimat atau pelindung sebab dalam Islam hanya Allah SWT satu-satunya pelindung kita bukan dreamcatcher.
Islam datang untuk menegaskan tauhid (keesaan Allah). Tauhid berarti bahwa Allah sendirilah pencipta, pemelihara, dan Tuhan yang berdaulat atas alam semesta dan Dia sendirilah yang mengendalikan urusan-urusan di angkasa.
"Jika Tuhan menyentuh kamu dengan kesengsaraan, tidak ada yang bisa menghapusnya kecuali Dia, dan jika Dia menyentuh kamu dengan baik, Dia memiliki kuasa atas semua hal: Dia adalah Tuhan yang berdaulat atas makhluk-makhluknya, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha tahu." (Al-An`am 6: 17-18)
Oleh karena itu, kepercayaan pada kekuatan misterius, pria atau wanita, suci atau iblis bertentangan dengan esensi iman dalam keesaan Tuhan.
(Dyah Ratna Meta Novia)