Khairuddin juga menjelaskan, ojek online berisiko menimbulkan kecelakaan dan polusi di berbagai kota di Malaysia.
"Saya kira hal itu akan meningkatkan risiko kecelakaan yang melibatkan sepeda motor," terangnya.
Mufti Selangor, Datuk Mohd Tamyes Abd Wahid mengatakan, layanan ojek tidak Islami dilihat dari sudut pandang posisi duduk antara pengemudi dan penumpang. Sebab keduanya bukan muhrim dan duduknya berdekatan.