SEBAGIAN besar wilayah Indonesia saat ini tengah dilanda kekeringan akibat kemarau panjang. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasinya, salah contohnya membuat hujan buatan.
Sementara bagi umat Islam, ikhtiar menghadapi kekeringan bisa juga didorong dengan amalan yang dianjurkan, di antaranya melaksanakan Salat Istisqa atau salat meminta hujan serta memperbanyak istighfar.
Sementara itu kemarau panjang juga pernah terjadi pada masa sabahat Rasulullah SAW, tepatnya pada 18 Hijriyah. Saat itu kekeringan berlangsung selama sembilan bulan.
Ilustrasi. Foto: Istimewa
Untuk menyikapinya waktu itu, hal yang dilakukan adalah bertawasul (mendekatkan diri kepada Allah), yakni melalui orang-orang saleh.
Ilustrasi. Foto: Istimewa
Dilansir dari laman resmi Nahdatul Ulama (NU Online) pada Sabtu (5/10/2019), Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menerangkan, Khalifah Umar bin Khattab ketika menghadapi kekeringan, dia melaksanakan Salat Istisqa. Lalu meminta hujan turun dengan bertawasul lewat Sayyidina Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Berikut doa yang dia baca:
"Ya Allah, kami dulu meminta hujan kepada-Mu melalui pangkat nabi kami (Nabi Muhammad SAW) yang tinggi, lalu Kau turunkan hujan untuk kami. Sekarang kami meminta hujan kepada-Mu melalui pangkat paman nabi kami (Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib) yang tinggi, maka turunkan lah hujan untuk kami."
Sementara itu diriwayatan oleh HR Bukhari, pada masa sahabat nabi, masyarakat pernah mengadu kepada sayyidina Umar mengenai kemarau yang tidak pernah berkesudahan sehingga banyak orang kesulitan mendapatkan air. Kemudiam Umar pun bertawasul kepada Sayyidina Abbas RA. Ketika itu yang dia baca yakni:
وَعَنْ أَنَسٍ; - أَنَّ عُمَرَ - رضي الله عنه - كَانَ إِذَا قَحِطُوا يَسْتَسْقِي بِالْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ اَلْمُطَّلِبِ. وَقَالَ: اَللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَسْقِي إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِينَا, وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا، فَيُسْقَوْنَ - رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
Artinya, "Dari Sahabat Anas RA, Amirul Mukminin Umar bin Khatthab RA ketika masyarakat mengalami kekeringan berkepanjangan, bertawasul dalam istisqa melalui sahabat Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib RA. Sayyidina Umar RA dalam doa istisqanya mengatakan, ‘Allāhumma innā kunnā nastaqī ilaika bi nabiyyinā, fa tasqīnā. Wa innā natawassalu ilaika bi ‘ammi nabiyyinā, fasqinā,’ lalu hujan pun turun kepada mereka," (HR Bukhari).
(Abu Sahma Pane)