Dengan rasa terima kasih sangat besar, sang diktator itu menyatakan kepada pengail miskin siapa dirinya, dan betapa besarnya jasa pengail itu kepada negara dengan menolong dirinya.
“Jasamu sangat besar. Hadiah apa gerangan yang kau minta karena telah menyelamatkan diriku? Emas, permata, jabatan, wanita?” tanya sang diktator.
Pengail itu menjawab, “Satu saja, Paduka. Tolong jangan ceritakan kepada siapa pun bahwa sayalah yang menolong Paduka.”
(Dyah Ratna Meta Novia)