Syaikhona Kholil al-Bangkalani atau Kiai Kholil (1820-1923 M) merupakan seorang ulama kharismatik dari Pulau Madura, Jawa Timur.
Syaikhona Kholil banyak menulis kitab-kita agama. Bahkan ia menulis kitab yang lumayan tebal sebagai tanda cintanya kepada istri tercintanya. Ini merupakan bentuk romantisme beliau kepada sang istri, Nyai Ummi Sa (Ummi Asmuna) asal Telaga Biru Tanjung Bumi Bangkalan.
Dari kitab ini kita bisa membaca jelas sisi keromantisan beliau sebab di tengah-tengah kesibukan beliau dalam beribadah, mendidik para santri, dan membimbing ribuan umat, beliau masih sempat menuliskan kumpulan wirid, doa dan amalan untuk sang istri. Kitab untuk sang istri ini berisi dari doa masuk rumah sampai doa Salat Dhuha lengkap dengan tata caranya.
Sebagai seorang suami, Syaikhona Kholil benar-benar merupakan sosok yang pengayom, pengertian, dan perhatian dalam membimbing istrinya sampai ke detail yang sekecil-kecilnya.
Salah satu doa yang beliau tulis dalam kitab ini adalah doa masuk rumah:
Doa masuk rumah dalam keadaan mendahulukan kaki kanan,
السلام علينا و على عباد الله الصالحين
“Kemudian membaca surat Ikhlas satu kali. Niscaya rumahnya akan banyak kebaikan, rezeki luas sampai-sampai 'meluber' kepada para tetangganya. Bahkan amalan ini juga disebutkan dalam kitab hadits."
Seperti dilansir website Jatman, sisi keromantisan Syakhona Kholil makin tampak ketika di akhir catatan doa yang beliau tulis, beliau memberi catatan:
“Telah selesai penulisan wirid ini, oleh Al-Faqir Al-Dzalil Muhammad Kholil Bin Abdullathif. (ditulis) untuk sang Istri Ummi Saa, Ummi Asmuna dari desa Telaga Biru, semoga Allah membukakan segala pintu kebaikan untuknya, semoga Allah menjadikannya dalam golongan orang-orang saleh yang bisa berziarah ke Makkah dan Madinah dengan berkah Nabi Muhammad SAW.”
Hal yang tak kalah menarik, ketika menulis kata 'istri' dalam bahasa Arab, alih-alih menulis kata 'Zaujah', Syakhona Kholil justru lebih memilih lafadz 'Haliilah' yang bisa dimaknai sebagai 'Kekasih Halalku'. Inilah sisi keromantisan beliau yang sangat indah dan patut dicontoh oleh para suami zaman sekarang.
Romantisme tak hanya dalam bentuk mengajak istri makan enak, atau menonton bioskop. Mengajarkan istri doa-doa yang baik juga bentuk romantisme dan kasih sayang.
(Dyah Ratna Meta Novia)